AHA Commerce Sukses Raup Peluang Potensi Bisnis Ecommerce Enabler

marketeers article
ecommerce enabler | sumber: 123rf

E-commerce enabler adalah perusahaan yang membantu brand dalam mengembangkan kanal penjualan digital, mulai dari mengelola inventaris, membuat konten pemasaran, melayani pesanan pelanggan, pengiriman produk, hingga pembuatan laporan penjualan yang komprehensif. E-commerce enabler bergerak sebagai solusi dan jawaban atas segala tantangan dan hambatan yang sering kali dihadapi oleh brand ketika akan membangun toko online di e-commerce.

Jika dilihat bersama potensi dari bisnis e-commerce enabler di Indonesia salah satunya dipicu oleh perkembangan teknologi digital. Brand apa pun saat ini membutuhkan kanal distribusi dan penjualan digital yang mudah diakses secara online. 

Salah satu kanal yang dapat dioptimalkan oleh para brand adalah e-commerce. E-commerce menjadi wadah jual-beli online yang praktis, mudah, dan memiliki akses yang luas.

Berdasarkan riset Kominfo tahun 2022 menyebut 94% penduduk Indonesia mengandalkan e-commerce untuk berbelanja, bahkan 28,5% di antaranya mengaku berbelanja online lebih dari sekali dalam sebulan. Fakta ini menjadikan nilai belanja online Indonesia mencapai Rp 851 triliun. 

Potensi bisnis inilah yang menjadikan jumlah brand yang berjualan di e-commerce terus bertambah dengan tujuan menjangkau konsumen yang lebih luas. Potensi ini tidak hanya didorong oleh perkembangan teknologi, namun pertumbuhan ini dapat terjadi begitu pesat karena kondisi pandemi COVID-19. 

Pada masa ini, lanskap bisnis mengalami penurunan yang begitu drastis. Social distancing dan pembatasan aktivitas masyarakat menurunkan daya beli masyarakat, ekonomi menurun dan bisnis terkait terdampak. 

Menurut World Bank, satu dari empat perusahaan mengalami penurunan sales hingga 50%. Para pelaku bisnis ini terus mencari cara untuk dapat bertahan dengan shifting ke era digital dan online sebagai saluran penjualan ketika kontak fisik tak mungkin dilakukan. 

Salah satunya tentu platform e-commerce. Dilansir dari Etaily, industri e-commerce mengalami peningkatan besar pada perdagangan retail di pasar global dari 14% pada tahun 2019 menjadi 17% untuk tahun 2020. 

Masuk era new normal, e-commerce masih tetap diprediksi menjadi tren masa kini sebagai tempat jual-beli online yang memudahkan pembeli sekaligus penjual. Oleh karena itu, e-commerce enabler tetap menjadi pihak ketiga yang valuable dan menguntungkan bagi para toko online. 

E-commerce enabler membantu bisnis untuk dapat sukses dalam memasuki industri bisnis digital. Tak dimungkiri jika sesuatu yang baru akan selalu menghadapi berbagai tantangan. 

Tidak semua brand atau penjual online mampu menghadapi era disrupsi seperti ini.

BACA JUGA: Toblerone Hapus Gunung Matterhorn pada Kemasan, Apa Dampaknya?

Brand perlu belajar, tertatih, bahkan terjatuh untuk dapat mengelola tokonya dengan baik di e-commerce. Kondisi yang sering dihadapi toko online ini, antara lain kurangnya inovasi digital, laporan keuangan yang belum baik, kesulitan dalam mengakses pembiayaan perbankan, rendahnya produktivitas, strategi pemasaran kurang efektif, kualitas produk dan layanan yang kurang konsisten, bahkan mindset business owner yang tidak berdaya saing tinggi. 

Dengan berbagai tantangan dan permasalahan yang ada, AHA Commerce ingin menjadi salah satu pemain e-commerce enabler dalam industri yang menggiurkan ini. AHA Commerce yang telah berdiri sejak 2011 ini sudah bermitra secara resmi dengan e-commerce besar Tanah Air, seperti Lazada, Shopee, hingga TikTok Shop. 

Untuk dapat memberikan yang terbaik kepada para pemilik toko online, AHA Commerce juga berkolaborasi dengan 12 mitra logistik dan telah mengelola lebih dari 90 toko online dari berbagai brand ternama, seperti JBL, Harman Kardon, Post-It, dan kalbe. Dari hasil afiliasi yang telah dilakukan sebagai official partner, seluruh klien AHA Commerce dapat menikmati berbagai manfaat, mulai dari program gratis ongkir, slot ekstra flash sale, dan brand day. 

Hasil dedikasi yang begitu tinggi, AHA Commerce mampu menunjukkan capaian penjualan positif dan menjadi Best Lazada Partner dan menjadi satu-satunya e-commerce enabler Indonesia yang masuk dalam Top 5 Shopee Premium Enabler Q1 2022.

“Misi kami adalah menulis kisah sukses yang bermakna dengan memajukan bisnis lokal. Karena itu, AHA Commerce berkomitmen untuk menjadi mitra e-commerce enabler terpercaya bagi brand yang ingin meningkatkan penjualan online-nya. Kami juga telah berafiliasi dengan Alibaba Business School dan Shopee Seller Mentor sebagai pelatih dan mentor resmi. Layanan komprehensif AHA Commerce mencakup segalanya mulai dari pengelolaan dan pemasaran toko online brand, layanan pelanggan, serta livestream selama 24 jam, tujuh hari seminggu,” kata Stephen Lawrence, CEO AHA Commerce.

BACA JUGA: Marketplace vs E-commerce, Simak Perbedaan Keduanya Berikut Ini!

AHA Commerce telah mengukir banyak kisah sukses dalam meningkatkan penjualan dan pertumbuhan pendapatan toko online di Lazada dan Shopee. Pencapaian yang diperoleh ini didapatkan dari penerapan sistem analisis big data, sistem pemasaran robotik (AHAbot), sistem ERP terintegrasi, tim ahli berpengalaman dalam platform online. 

Apa yang dilakukan AHA Commerce mampu mengoptimalkan penjualan produk, meningkatkan pencarian pelanggan, menaikkan omzet hingga 17 kali lipat dan ROI meningkat dari 3,6 kali menjadi 8,4 kali, sehingga toko dapat menghemat biaya pemasarannya hingga 9,5 juta per bulan. Tak berhenti sampai di situ, AHA Commerce juga memberikan garansi uang kembali jika dalam perjalanannya tidak mampu mengembangkan penjualan pada toko online tersebut. 

Semua yang dilakukan AHA Commerce semata-mata sebagai strategi bisnis dalam terus mengembangkan AHA Commerce bersama-sama dengan para pemilik toko online yang dapat merasakan dampak dari layanan e-commerce enabler Indonesia yang satu ini. 

“Kami percaya bahwa dunia e-commerce masih akan terus berkembang pesat dan dinamis dalam tahun-tahun mendatang. Untuk itu, AHA Commerce akan berupaya untuk memperluas layanan solusi e-commerce dan membantu lebih banyak brand untuk berkembang dan sukses menjangkau pasar Indonesia,” kata Andre Chouw, Chief Relationship Officer AHA Commerce.

BACA JUGA: Kenali Mitos vs Fakta dari Stereotipe Gender Konsumen Indonesia

Editor: Ranto Rajagukguk

Related