Perusahaan pelayanan navigasi penerbangan, AirNav melaporkan sepanjang arus mudik dan balik Idulfitri 2023 setidaknya ada 79.098 penerbangan di seluruh wilayah udara Indonesia. Catatan tersebut dimulai dari periode 17 April hingga 2 Mei 2023.
Polana B Pramesti, Direktur Utama AirNav menjelaskan, puncak arus mudik moda transportasi udara terjadi pada 19 April 2023 dengan jumlah penerbangan sebanyak 4.566. Sedangkan puncak arus balik terjadi pada 1 Mei 2023 dengan jumlah penerbangan sebanyak 4.199.
BACA JUGA: Angkasa Pura I Capai Tingkat Pemulihan Bisnis 84% pada Kuartal I
“Angka pergerakan tersebut merupakan laporan yang dihimpun dari 51 Posko Angkutan Lebaran yang kami selenggarakan bersama dengan stakeholder penerbangan lainnya di kantor cabang, kantor cabang pembantu, maupun unit layanan navigasi penerbangan di seluruh Indonesia sejak 17 April 2023. Posko berakhir pada 2 Mei 2023,” kata Polana melalui keterangannya, Rabu (4/5/2023).
Menurutnya, total pergerakan pesawat udara pada periode Angkutan Lebaran 2023 mengalami kenaikan sebesar 17% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya. Setidaknya ada delapan cabang dengan total penerbangan meningkat, yaitu Soekarno Hatta, Denpasar, Surabaya, Ujung Pandang, Kualanamu, Balikpapan. Halim Perdana Kusuma, dan Sentani.
BACA JUGA: H-1 Lebaran, Bandara Soetta Layanan Lebih dari 1.000 Penerbangan
Tercatat, selama periode Lebaran 2023, AirNav melayani 4.224 penerbangan extra flight. Selain itu, AirNav juga mengeluarkan nota peringatan aktivitas erupsi gunung api atau ASHTAM untuk dua gunung yang erupsi pada 1 Mei 2023.
Kemudian, ada dua notice to airmen (NOTAM) di Samarinda dan Balikpapan dan laporan hazard balon udara liar yang terbang di rute tersibuk telah turun apabila dibandingkan dengan tahun lalu. Tercatat, jumlah gangguan balon udara sebanyak 32 yang dihimpun dari laporan pilot.
“Namun, seluruh kejadian signifikan ini tidak memengaruhi kelancaran angkutan Lebaran 2023. Tahun lalu, laporan pilot terkait hazard balon yang terbang bebas sebanyak 65 balon, alhamdulillah tahun ini menurun menjadi 32,” ujarnya.
AirNav Indonesia yang berfokus pada keselamatan penerbangan telah melakukan mitigasi terkait masih didapatinya balon udara terbang bebas, di antaranya dengan mengedukasi masyarakat melalui media sosial perusahaan dan mengundang public figur untuk menyuarakan pentingnya menjaga ruang udara Indonesia dari hazard seperti balon udara liar.
Lalu, menggerakan kreativitas warga lokal yang disupport oleh TJSL Perusahaan, menyelenggarakan festival budaya balon yang diikat di Pekalongan dan Wonosobo, bersinergi dengan aparat keamanan dengan melakukan sweeping, dan kian berkoordinasi dengan kepala daerah, kementerian hingga BMKG.
AirNav Indonesia, lanjut Polana, bersama dengan stakeholder penerbangan lainnya telah berkolaborasi dengan baik dalam memberikan pelayanan jasa transportasi udara yang prima. ”Kami bersyukur, layanan navigasi penerbangan selama periode posko Angkutan Lebaran kali ini berjalan dengan baik, lancar, selamat, dan efisien,” pungkasnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz