Upaya Twitter mengajak Elon Musk untuk bertemu di meja hijau dilakukan dengan sejumlah persiapan. Twitter memutuskan untuk ‘membalas dendam’ atas pembatalan akuisisi secara sepihak yang dilakukan pemilik Tesla dan SpaceX.
Perusahaan telah bekerja sama dengan firma hukum Wachtell, Lipton, Rosen & Katz LLP. Ini merupakan persiapan untuk menuntut Elon Musk dan memaksanya menyelesaikan akuisisi senilai US$ 44 miliar dengan perusahaan media sosial tersebut.
Wachtell, Lipton, Rosen & Katz adalah salah satu penasihat hukum untuk rencana Elon Musk dalam menjadikan Tesla sebagai perusahaan pribadi pada tahun 2018. Elon Musk mentweet bahwa ada “pendanaan yang diamankan” untuk kesepakatan senilai US$ 72 miliar untuk menjadikan Tesla sebagai perusahaan pribadi tetapi, tawaran tersebut tidak berlanjut.
Akhirnya, Elon Musk dan Tesla masing-masing membayar US$ 20 juta dalam denda perdata. Dan, Elon Musk mengundurkan diri sebagai Chairman Tesla untuk menyelesaikan klaim Komisi Sekuritas dan Bursa AS atau SEC bahwa ia menipu investor.
Artinya, ini bukan pertama kali Elon Musk terseret ke meja hijau dalam upayanya menjadikan sebuah perusahaan menjadi milik pribadi. Hanya saja kali ini, Elon Musk harus berhadapan dengan eks kuasa hukum yang membantunya pada kasus Tesla.
Elon Musk, Chief Executive Officer Tesla, pada Jumat mengakhiri kesepakatan keduanya dan mengatakan Twitter telah gagal memberikan informasi tentang akun palsu di platform. Setelah itu Chairman Twitter, Bret Taylor, mengatakan bahwa Twitter akan mengajak Elon Musk bertemu di meja hijau.
Twitter berencana untuk mengajukan gugatan hukum awal pekan ini di Delaware, kata orang yang mengetahui masalah tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Senin (11/7/2022). Sebelumnya dalam laporan TheVerge, sebuah catatan memo internal perusahaan mengatakan bahwa perusahaan akan membawa Elon Musk ke Delaware.
“Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati dengan Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger. Kami yakin kami akan menang di Delaware Court of Chancery,” kata Sean Edgett, penasehat umum Twitter, dikutip dari TheVerge, Minggu (10/7/2022).
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz
