Salah satu merek es krim yang terkenal dengan cokelat Belgianya, Magnum, telah bekerja sama dengan perancang busana mewah dari Belanda, Iris Van Herpen, untuk menciptakan Magnum Vegan Dress. Terinspirasi oleh es krim varian Vegan Classics dari merek tersebut, kolaborasi ini bertujuan untuk merancang gaun vegan yang terbuat dari biji kakao.
Gaun tersebut merupakan bagian dari bentuk perayaan rangkaian es krim vegan Magnum. Selain itu, kolaborasi tersebut berupaya untuk mendekatkan diri dengan konsumen dan memanjakan mereka melalui perpaduan kakao dan pakaian.
Diresmikan di Paris Fashion Week, kreasi Magnum Vegan Dress selaras dengan tujuan sang perancang busana dalam menuju rantai produksi berkelanjutan pada dunia mode. Didukung oleh upaya aktif Magnum dalam mengurangi dampak negatif sebuah pabrik terhadap dunia. Dengan demikian, kolaborasi dengan Herpen menandai langkah awal merek untuk mewujudkan ambisi sirkularitas yang lebih luas di industri mode.
“Sebagai seorang desainer, saya selalu bekerja untuk mendorong batas-batas desain dan kolaborasi ini benar-benar memungkinkan kami untuk mengambil satu langkah lebih jauh dengan menghubungkan bahan-bahan dari Magnum Vegan yang ikonik untuk menciptakan desain haute couture,” ujar Herpen dikutip dari Marketing-Interactive.
Magnum Vegan Dress dirancang dan dibuat menggunakan desain 3D sambil menggabungkan bahan-bahan berkelanjutan yang merujuk pada bahan es krim vegam Magnum. Melalui pemanfaatan teknologi pencetakan 3D, Magnum Vegan Dress juga merupakan gaun pertama dengan kreasi yang lebih eksklusif terbuat dari kulit biji kakao, yang telah diproses untuk membuat bahan biopolimer organik.
Selain itu, gaun ini menampilkan detail hiasan berdesain tanaman yang dilapisi tembaga, dan dibungkus dengan organza yang didaur ulang dan berlapis. Elemen 3D lainnya juga telah dicetak menggunakan teknologi Selective Laser Sintering.
Menjadi bagian dari koleksi perayaan ke-15 milik Herpen yang bertajuk “Meta Morphism”, gaun ini cocok dengan tema untuk mengeksplorasi kedatangan digitalisme dan metaverse. Melalui desain gaun, Herpen telah menipiskan batas antara realitas dan dunia digital dalam koleksi avant-garde futuristik yang dirancang untuk menginspirasi dan menciptakan pertanyaan tentang siapa kita di luar realitas yang dirasakan.
Editor: Ranto Rajagukguk