Akankah Terapi Laser Jadi Tren Industri Kecantikan di Indonesia?

marketeers article
51867141 photo of cosmetic procedures . cosmetic injections .

Bisnis perawatan kecantikan dan tubuh tercatat mengalami kenaikan pada dua tahun terakhir. Kondisi ekonomi yang relatif kondusif di Indonesia merangsang penyerapan jumlah tenaga kerja yang berimbas pada peningkatan jumlah kelas menengah.

Ditambah dengan meningkatnya paparan informasi mengenai tren kecantikan dan perawatan tubuh melalui internet dan media lainnya, konsumen semakin berminat mengkonsumsi produk-produk perawatan dalam upaya memperbaiki penampilan, termasuk juga produk-produk pendukungnya.

“Indonesia merupakan pasar yang prospektif di mana permintaan akan produk-produk dan layanan estetika sedang meningkat. Banyak wanita-wanita Indonesia pergi ke salon-salon kecantikan untuk mengatasi permasalahan kulit mereka,” ujar Bruce Byers, Vice President Asia Pacific Sales Cynosure, Inc. lewat siaran pers yang diterima Marketeers.

Konsumen dari kalangan atas, kata Byers, cenderung pergi ke Korea dan Singapura untuk mendapatkan jasa layanan kecantikan yang sebenarnya bisa mereka dapatkan di Indonesia.

Salah satu yang menjadi fenomena di Indonesia, tambahnya, adalah tren pemutihan kulit. Byers mengatakan bahwa industri pemutihan kulit di Asia bernilai jutaan dolar. Banyak perempuan Asia yang ingin memiliki kulit putih. Di Indonesia, kulit putih dianggap sebagai simbol status sosial, kekuasaan, kekayaan, dan terutama sekali kecantikan.

“Kulit gelap dianggap inferior dan entah mengapa selalu dipandang kotor, jelek, atau bahkan tidak sehat. Sementara itu, sebagian besar produk-produk pemutih kulit mengandung merkuri atau hydroquinone, dua bahan kimia yang sangat merusak,” tuturnya.

Merkuri, bahan kimia umum pada krim pemutih, mengikis kulit dari pigmen alaminya. Merkuri juga merupakan racun yang dikenal dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal yang bisa membawa kepada kelainan saraf.

Dalam upaya memiliki kulit yang putih, Byers merekomendasikan perempuan untuk mencoba perawatan lain selain pemutih kulit.

Terapi Sinar Laser

Selain warna kulit, keriput merupakan masalah lain yang menjadi perhatian untuk konsumen Indonesia. Terapi laser dapat secara langsung membantu masalah-masalah penuaan kulit.

Paslnya, laser memiliki karakteristik selective photothermolysis yang langsung mengenai lapisan dermis tanpa merusak lapisan epidermis, serta dapat memproduksi kolagen baru untuk menghasilkan kulit yang lebih kencang.

Menurut Byers, alat laser konvensional selama ini mengandalkan perawatan berdasarkan pengelupasan berbasis thermal atau panas pada kulit untuk mendapatkan hasil estetis dan efek yang diinginkan.

“Perawatan kulit dengan laser selama ini dikenal memiliki efek kondisi tidak nyaman dan menyakitkan, termasuk terjadinya erythema dan kemerahan,” ujar Byers.

Padahal, alat laser, sambungnya, telah mengalami kemajuan sejalan dengan waktu. Dari microsecondnanosecond, hingga yang terkini adalah picosecond.

Ia menilai, dengan kemajuan teknologi di industri estetika kulit, konsumen semakin akan keamanan memperbaiki kondisi kulit.

Prosedur estetis yang noninvasive lebih disukai dan menjadi pilihan konsumen paling utama sehingga mendorong pertumbuhan peralatan berbasis energi di industri ini.

Berdasarkan penelitian Markets and Markets Reports, kemajuan teknologi pada peralatan berbasis energi merupakan satu dari penggerak pertumbuhan pasar estetika medis dunia. Sebagian besar dari perawatan ini hemat biaya jika dibandingkan dengan prosedur pembedahan konvensional.

“Meningkatnya popularitas perawatan berbasis laser akan meningkatkan pengadopsian prosedur laser sehingga membawa kepada pertumbuhan pasar secara keseluruhan,” tulis laporan tersebut.

Laporan ini menunjukkan bahwa pasar estetika medis dunia diperkirakan akan tumbuh pada 10% CAGR dari tahun 2015 hingga 2020. Di antara banyak pasar, wilayah Asia-Pasifik diperkirakan akan tumbuh di angka tertinggi pada 12,6% selama lima tahun ke depan.

 

    Related

    award
    SPSAwArDS