PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melaporkan jumlah pemesanan tiket secara online via aplikasi Ferizy mencapai 1,976 juta hingga akhir 2023. Hal ini turut dikontribusi dari terus bertambahnya user aplikasi Ferizy.
“Dengan terus bertambahnya user setiap tahunnya sejak diluncurkan tahun 2020, kini user Ferizy telah mendekati 2 juta pengguna. Artinya, ASDP sukses menjalankan inovasi digitalisasi ticketing dalam empat tahun perjalanan transformasi bisnis perusahaan,” kata Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (25/1/2024).
Sejak 2020, ASDP mulai menerapkan tiket online melalui web dan mobile apps Ferizy atau sales channel Ferizy lainnya. Ia menjelaskan melalui tiket online, pembayaran dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti mobile banking, e-wallet, gerai ritel hingga i-banking.
BACA JUGA: LPEI-BCA Gelontorkan Pembiayaan Rp 1 Triliun ke Anak Usaha ASDP Ferry
Selanjutnya, konsumen akan menerima e-tiket secara real time dan dapat melakukan check in di pelabuhan sesuai jam yang telah ditentukan.
“Dengan penerapan tiket online secara mandiri via Ferizy ini maka konsumen semakin mudah dan cepat sekaligus perjalanan menjadi lebih nyaman, aman, dan lancar,” ujar Shelvy.
Ia memerinci jumlah pengguna Ferizy pada periode 1 Maret 2020 hingga 31 Desember 2020 tercatat mencapai 438.105 pengguna atau 22% dari total keseluruhan. Selanjutnya, jumlah pengguna pada periode 1 Januari 2021 hingga 31 Desember 2021 bertambah 354.700 pengguna atau 18% dari total keseluruhan, disusul periode 1 Januari 2022 hingga 31 Desember 2022 bertambah 527.730 pengguna atau 27% dari total keseluruhan.
BACA JUGA: Soal Penjualan Tiket, ASDP Perkuat Transformasi Digital
Terakhir, jumlah pengguna di periode 1 Januari 2023 hingga 31 Desember 2023 mencapai 655.951 pengguna atau 33% dari total keseluruhan.
Dengan demikian, total pengguna Ferizy sejak 1 Maret 2020 hingga 31 Desember 2023 mencapai 1.976.486 pengguna.
Shelvy mengatakan hingga November 2023, terdapat 20 pelabuhan yang telah menerapkan sistem reservasi daring, yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Ajibata, Ambarita, Lembar, Padangbai, Jangkar, Sape, Labuan Bajo, Jepara, Karimunjawa, Ujung, Kamal, Pototano, Kayangan, Tanjung Kalian, Gorontalo, dan Pagimana.
BACA JUGA: ASDP Berhasil Reduksi 2,09 Ton Emisi Karbon
Ia mengatakan ASDP memahami pentingnya untuk terus beradaptasi dengan tren teknologi yang terus berkembang sehingga diharapkan dapat meningkatkan layanan kepada seluruh pengguna jasa.
“Digitalisasi telah menjadi keharusan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melakukan transaksi pembayaran pada layanan transportasi,” ujarnya.
Menurut dia, digitalisasi sebagai bukti kontribusi ASDP dalam memperlancar konektivitas antarwilayah sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
“Tujuannya, tentu saja untuk turut serta dalam pengembangan ekonomi daerah melalui sektor logistik dan pariwisata,” tutur Shelvy.
Editor: Ranto Rajagukguk