Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi Indosat Ooredoo berencana akan menggelontorkan dana Rp 2 triliun guna investasi ekspansi koneksi 4G di seluruh Indonesia. Pada akhir tahun 2019, Indosat Ooredoo menargetkan cakupan konektivitas jaringan 4G hingga 90%, meningkat 9% dari cakupannya kini.
Dilansir dari siaran resmi, COO Indosat Ooredoo Vikram Sihna mengatakan bahwa pihaknya akan menambah 18 ribu BTS (base transceiver stations). Penambahan ini akan difokuskan terutama pada area luar Pulau Jawa demi mendukung rencana ekspansi.
Strategi Ekspansi ini ditanggapi positif oleh CEO Indosat Ooredoo Ahmad Abdulaziz Al-Neama. Menurutnya, lewat ekspansi jaringan 4G yang menyeluruh, Indosat berarti siap untuk berkembang menuju konektivitas jaringan 5G.
“Prioritas utama kami adalah mengembangkan dan mengakselerasi layanan jaringan 4G. Mungkin untuk sekarang masih terlalu cepat berbicara kesiapan Indonesia menghadapi jaringan 5G. Namun, aksi ekspansi ini bisa menjadi awal perkembangan layanan koneksi di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Telekomunikasi (Kominfo) menyatakan rencana untuk membuka pelelangan frekuensi koneksi 5G di Indonesia. Penyataan yang diluncurkan pada tahun 2018 lalu ini menjadi langkah awal Indonesia menuju kemampuan konektivitas internet yang sejajar dengan negara seperti Korea Selatan dan Tiongkok.
Hingga kini, Indosat Ooredoo mengoperasikan 22,015 BTS koneksi 4G di 42 kota di Indonesia. Perusahaan ini mencatat 53,3 juta pelanggan pada kuartal awal tahun 2019. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 44,6% disebabkan oleh regulasi registrasi nomor telepon genggam yang diberlakukan pemerintah.
Editor: Sigit Kurniawan