Akhirnya Garuda Indonesia Umumkan Jajaran Direksi Terbaru

marketeers article
Garuda Indonesia (Persero) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Auditorium Gedung Manajemen Garuda City Center, Cengkareng, Rabu (22/1/2020).  RUPSLB ini menyetujui penunjukan Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru menggantikan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra yang menjabat sejak September 2018.

RUPSLB ini juga memperkuat keputusan Dewan Komisaris perihal pemberhentian sementara Direktur Utama dan beberapa jajaran Direksi. Dengan demikian RUPSLB ini memberhentikan secara resmi jajaran direksi tersebut, yaitu:

1. Direktur Utama : I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra
2. Direktur Human Capital : Heri Akhyar
3. Direktur Teknik & Layanan : Iwan Joeniarto
4. Direktur Operasi : Bambang Adisurya Angkasa
5. Direktur Kargo & Pengembangan Usaha : Mohammad Iqbal
Selanjutnya RUPSLB 2020 turut memberhentikan dengan hormat Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah. Lebih lanjut, RUPSLB 2020 ini juga memberhentikan dengan hormat Sahala Lumban Gaol sebagai Komisaris Utama dan menunjuk Triawan Munaf sebagai Komisaris Utama Garuda Indonesia yang baru.
RUPSLB ini juga telah menunjuk jajaran direksi dan dewan komisaris baru Garuda Indonesia. Dengan demikian, susunan direksi terbaru Garuda Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :
1. Direktur Utama : Irfan Setiaputra
2. Wakil Direktur Utama : Dony Oskaria
3. Direktur Layanan, Pengembangan Usaha dan Teknologi Informasi : Ade R. Susardi
4. Direktur Niaga dan Kargo : M. Rizal Pahlevi
5. Direktur Keuangan & Manajemen Resiko : Fuad Rizal
6. Direktur Human Capital : Aryaperwira Adileksana
7. Direktur Operasi : Tumpal Manumpak Hutapea
8. Direktur Teknik : Rahmat Hanafi
Sementara susunan Komisaris yang baru adalah :
1. Komisaris Utama : Triawan Munaf
2. Wakil Komisaris : Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen : Elisa Lumbantoruan
4. Komisaris Independen : Yenny Wahid
5. Komisaris : Peter F. Gontha
RUPSLB ini dihadiri/diwakili oleh pemegang 23.386.793301 lembar saham atau 90,34%  persen dari keseluruhan pemegang saham Garuda Indonesia. Sebelumnya, beberapa jajaran direksi Garuda Indonesia diberhentikan karena terlibat pada beberapa kasus yang mencemari nama Garuda Indonesia.
Editor: Sigit Kurniawan

Related