Setelah mengalami penundaan, akhirnya Arianespace mengumumkan jadwal terbaru dari peluncuran Satelit BRI (BRIsat). BRIsat dijadwalkan meluncur pada tanggal 16 Juni 2016 waktu Kourou, Guyana Perancis atau 17 Juni dini hari waktu Indonesia. Mundur 8 hari dari tanggal peluncuran semula. Kepastian peluncuran ini setelah melakukan penggantian konektor cairan antara kriogenik bagian atas roket Ariane 5 dengan landasan peluncuran landasan peluncur ELA-3.
“Alhamdullilah, setelah dilakukan evaluasi menyeluruh, akhirnya Arianspace menetapkan Satelit BRI (BRISat) segera dapat meluncur pada tanggal 16.6.16 waktu Kourou, Guyana Perancis, atau 8 hari dari tanggal peluncuran semula,” Direktur Utama Bank BRI, Asmawi Syam, menyampaikan,
Sebelumnya Arianespace memproyeksikan time-frame penundaan 5-10 hari, dan ternyata hasilnya masih masuk dalam time frame tersebut.
“Kami menghargai upaya yang ditempuh Arianespace, sehingga kendala teknis bisa diatasi dengan tetap mengutamakan aspek keamanan. Dan sekali lagi, kami memohon doa restu, semoga peluncuran BRIsat yang akan datang berjalan lancar sehingga BRIsat bisa membawa manfaat untuk negeri,” pungkas Asmawi.
Terkait dengan penundaan jadwal yang telah terjadi, BRI menjelaskan bahwa tidak menemukan kerugian dalam bentuk apa pun. Sebab, satelit tersebut belum dilakukan serah terima kepada BRI dari Space System/Loral (SSL) dan Arianespace. Bila sudah resmi mengorbit, BRIsat akan digunakan untuk untuk pengembangan layanan dalam menjangkau daerah-daerah terpencil yang selama ini belum dijangkau BRI.
Editor: Eko Adiwaluyo