AKI 2024: Penguasaan Media Digital Kunci Produk Lokal Bisa Bersaing

marketeers article
Sumber: Dokumentasi Pameran AKI 2024

Pameran Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 tahap 1 telah berlangsung di 4 kota, yakni Bekasi, Singkawang, Ternate dan Banten. Pada tahap ini, terdapat 134 jenama yang menjadi peserta pameran, dengan tema tahun bertajuk “Apresiasi Kreasi Indonesia 2024, Bukan Cuma Lokal tapi Mendunia.”

Melalui pameran AKI 2024 ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya meningkatkan jejaring dan kolaborasi antar pelaku industri kreatif, menginspirasi generasi muda, dan mempromosikan produk kreatif lokal agar dapat bersaing di pasar global. Untuk bisa bersaing di pasar global, Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meyakini penguasaan media digital akan memberikan daya saing serta akses pasar bagi produk lokal.

“Pengguna media digital di Indonesia telah mencapai 221 juta orang. Dengan bertransformasi digital, seluruh jenama akan semakin dikenal dan mendunia, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” kata Sandiaga dalam laporannya yang dikutip Marketeers pada Senin (24/6/2024).

BACA JUGA: UKM Kecantikan Punya Peluang Besar di Pasar Global

Sandiaga menegaskan pertumbuhan pesat teknologi digital adalah peluang unik bagi pelaku ekonomi kreatif. Menurutnya, dengan memanfaatkan alat digital, bisnis dapat menjangkau pasar yang lebih luas, mengoptimalkan operasional, dan mendorong inovasi.

Pameran AKI 2024 di tiap kota diisi oleh kegiatan yang menggabungkan aspek edukasi, pameran dan hiburan. Dengan semua rangkaian dan tahapan Pameran AKI 2024, para peserta mengaku mendapat banyak manfaat. 

Seperti yang dirasakan Faldi Arifin, Owner PasarTernate. Ia mengaku mendapat peningkatan penjualan sebesar 68% dalam tiga hari pameran, terutama karena adanya Demo Day yang dihadiri ratusan pengunjung serta pemberian diskon free ongkir belanja.

BACA JUGA: Bantu UKM Naik Kelas, BRI Optimistis Capai Penyaluran KUR 2024

“Program AKI 2024 sangat membantu komunitas startup di Maluku Utara untuk lebih dikenal. Saya baru pertama mengikuti program inkubasi seperti ini, dan sangat merasakan manfaatnya,” ujar Faldi.

Sama halnya dengan Irnawati, Owner Ifamoy, produsen produk olahan kenari dan rempah dari Maluku Utara. Ia mengaku terkesan dengan ilmu yang didapatkan saat sesi Bootcamp AKI 2024. 

“Untuk pamerannya sendiri, kami tidak fokus untuk berjualan, melainkan lebih ke mempromosikan produk, serta mengedukasi pengunjung. Selama tiga hari, kami bisa mengumpulkan kurang lebih Rp 2 jutaan,” ucap Irnawati.

Kisah sukses lainnya dialami Rinie, Owner Deallova Shoes dari Banten. Dalam dua hari pertama pameran AKI 2024, ia berhasil meraup Rp 21 juta, dan mengantongi purchase order Rp 75 juta karena keterbatasan stok barang yang dibawa.

Pengakuan lainnya datang dari Agus Hasanudin, Owner Bambu Craft yang mendapat exposure serta network baru saat di pameran AKI 2024. 

“Setelah pameran, kami memproduksi 700 buah peci anyaman bambu untuk kegiatan Pemda Kabupaten Tangerang untuk menjadi bagian dari icon di seragam ASN,” tutur Agus.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS