Akselerasi Pulihkan, Pemerintah Harus Berani Ambil Risiko Kebijakan Ekonomi

marketeers article
Startup Business Entrepreneurship Ideas Concept

Founder dan Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya mendorong pemerintah untuk memiliki jiwa entrepreneurship dengan berani mengambil risiko dalam setiap kebijakan yang akan dimabil untuk pemulihan ekonomi setelah terpukul pandemi COVID-19. Upaya ini dilakukan agar proses pemulihan semakin cepat.

Peraih gelar Doktor Honoris Causa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu mengungkapkan, sejauh ini masih jarang kepala daerah yang berani mengambil risiko terkait kebijakan ekonomi. Aparatur sipil negara (ASN) yang bekerja dalam instansi pemerintah baik itu daerah maupun pusat pun diminta untuk bisa menetapkan target kerja terkait dengan pemulihan ekonomi.

“Biasanya ASN itu erat kaitannya dengan produktivitas. Ke depannya, harus improve dan menargetkan hasilnya terkait ekonomi daerah harus bagaimana. Salah satu watak entrepreneurship adalah berani mengambil resiko. Karena itu, antara ASN daerah dan kepala daerah harus saling melengkapi,” ujar Hermawan dalam kegiatan MarkPlus Conference 2022 secara virtual di Jakarta, Kamis (9/12/2021).

Menurut dia, upaya tersebut harus segera dilakukan lantaran akan terjadi perubahan ekonomi akibat dari merebaknya pandemi COVID-19. Sebab, pada tahun 2022 diperkirakan status pandemi akan berubah menjadi endemi setelah vaksinasi menyentuh level 70% dan terjadi kekebalan massal atau herd immunity.

Hermawan  memperkirakan penurunan status itu akan mengubah pola perilaku dan ekonomi masyarakat. Sehingga, pemerintah harus kembali menyesuaikan dengan keadaan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi.

“Sekarang diperlukan bupati, walikota dan ASN daerah yang punya creativity, innovation, entrepreneurship, dan leadership (CIEL ). Bupati atau walikota itu pasti entrepreneur karena salah satu wataknya adalah berani mengambil risiko,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kementerian Koperasi dan Ushaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) menargetkan dapat menciptakan 500 ribu pengusaha baru setiap tahunnya. Upaya ini dilakukan agar mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Sekretaris Menkop UKM Arif Rahman Hakim membeberkan, hingga sekarang jumlah pengusaha di Tanah Air masih sangat minim. Padahal, potensi pasar yang ada sangat besar dan bisa dikembangkan lebih optimal lagi.

“Jumlah pelaku wirausaha masih rendah, kami punya target menumbuhkan 500 ribu pengusaha per tahun. Kedua adalah memodernisasikan koperasi agar diminati oleh para millenials. Sekarang ada 500 koperasi modern yang bisa dijadikan model di seluruh Indonesia,” tuturnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related