Aksi Bank Saqu Dongkrak Literasi Keuangan lewat Solopreneur Academy

marketeers article
Sesi diskusi dalam Bank Saqu Solopreneur Academy. (FOTO: Marketeers/Eric)

Solopreneur atau pengusaha yang bertindak sebagai pendiri sekaligus menjadi karyawan merupakan segmen yang disasar secara serius oleh Bank Saqu. Karenanya, layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta itu secara aktif melakasanakan beragam upaya untuk mendorong pertumbuhan bisnis di kalangan solopreneur.

Salah satu aksi yang dilakukan adalah program bernama Bank Saqu Solopreneur Academy. Angela Lew Dermawan, Chief Digital Business Officer PT Bank Jasa Jakarta mengatakan, Solopreneur Academy hadir dengan beragam goals, salah satunya sebagai upaya Bank Saqu dalam meningkatkan literasi keuangan agar para solopreneur memiliki pemahaman yang baik tentang keuangan bisnis, mulai dari pengelolaan arus kas, perencanaan keuangan hingga strategi investasi.

“Selain itu, Bank Saqu Solopreneur Academy menjadi wadah bagi para solopreneur untuk saling terhubung, bertukar pengetahuan, dan mendapatkan inspirasi dari para ahli di bidangnya,” kata Angela Lew Dermawan dalam Bank Saqu Solopreneur Academy di Jakarta, Kamis (27/6/2024).

BACA JUGA: Strategi Bank Saqu Sasar Pasar Bank Digital untuk Generasi Muda dan Solopreneur

Melalui program-program komprehensif, Solopreneur Academy menyajikan beragam pengetahuan, keterampilan, dan membuka jaringan yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai kesuksesan.

Ia pun menekankan, program ini diharapkan juga mampu membantu para solopreneur Indonesia mencapai potensi maksimal dan menjadi versi terbaik diri mereka sendiri.

Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk selalu menjadi ‘teman seperjuangan’ dan mitra strategis yang membantu para solopreneur dalam mencapai kesuksesan finansial mereka.

BACA JUGA: Mulai dari yang Sederhana, Ini 4 Tips Jadi Solopreneur

Karenanya, dalam Bank Saqu Solopreneur Academy, perusahaan sekaligus menekankan bahwa adanya komunitas yang mendukung memungkinkan pengembangan jaringan yang luas untuk memperluas pasar.

Terlebih, komunitas juga membuka peluang kolaborasi dan pertukaran ide yang dapat mendorong inovasi, membangun kepercayaan serta loyalitas pelanggan yang penting bagi pertumbuhan jangka panjang.

“Melalui Solopreneur Academy, kami berupaya memfasilitasi peserta dengan memperkuat jaringan di antara para pelaku usaha. Karenanya, Solopreneur Academy ini juga diisi dengan diskusi yang memberikan wawasan tentang peran penting komunitas dalam kesuksesan bisnis,” ucapnya.

BACA JUGA: CMO ZAP Clinic Bongkar Rahasia Cara Mendekati Gen Z dan Milenial

Dalam diskusi itu, Feriani Chung, Chief Marketing Officer ZAP Clinic menyampaikan strategi dan tips praktis tentang bagaimana ZAP Clinic membangun dan memanfaatkan komunitas untuk mengembangkan bisnis.

“Kami juga sangat menyadari pentingnya komunitas sehigga ZAP membentuk dua komunitas yakni ZAP Icon dan Member ZAP. Lewat beragam aktivasi bersama dua komunitas yang merangkul konsumen dan content creator itu, ZAP terbukti berhasil meningkatkan brand awareness,” kata Feriani Chung.

Ia menekankan, komunitas terbukti memiliki dampak positif bagi sebuah brand, mulai dari segi loyalitas konsumen hingga pengembangan produk.

Mengingat, lewat komunitas, merek memiliki kesempatan dalam menjaga relasi dengan konsumen. Lewat relasi itu pula, merek juga berpeluang untuk mendengar secara langsung beragam insight terkait produk dan layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Related

award
SPSAwArDS