Aktivasi Kominfo untuk World Water Forum ke-10 lewat Konser Musik

marketeers article
Aktivasi Kominfo untuk World Water Forum ke-10 lewat Konser Musik. (Dok. Kominfo)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) mengadakan kegiatan konser musik bertajuk “Yuk Ngabuburit Jelang World Water Forum ke-10” di Anjungan Sarinah, Jakarta. 

Konser musik yang dimeriahkan oleh Setia Band dan Dikta Wicaksono ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan generasi milenial maupun generasi Z tentang World Water Forum ke-10. Hal itu juga diharapkan meningkatkan dukungan dan partisipasi publik untuk ikut menyukseskan penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Indonesia.

Seperti diketahui, pengelolaan air dunia akan dibahas pada World Water Forum ke-10. Tahun ini, Indonesia dipilih sebagai tuan rumah dan akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 18–25 Mei 2024.

World Water Forum sendiri merupakan forum berbagi pengalaman dan inovasi untuk menjawab berbagai tantangan pengelolaan air global. Di Indonesia, sumber daya air tidak hanya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti untuk pertanian hingga pariwisata, tetapi juga lekat dengan kehidupan spiritual dan kultural.

BACA JUGA: Usung Seasonal Marketing, Danamon Tangkap Tren Pasar Syariah Tanah Air

Budi Arie Setiadi, Menteri Kominfo mengatakan gelaran ini dilakukan sebagai salah satu bentuk dukungan promosi dan meningkatkan kesadaran serta keterlibatan aktif masyarakat dalam penyelenggaraan World Water Forum ke-10.

“Indonesia tercatat sebagai negara Asia Tenggara pertama yang terpilih menjadi tuan rumah. Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah merupakan tanda tingginya kepercayaan internasional terhadap Indonesia,” kata Budi dalam laporannya, Kamis (28/3/2024).

Budi menjelaskan air merupakan kebutuhan dasar dan bagian dari hak asasi manusia termasuk di dalamnya akses yang setara terhadap air bersih, sebagai kunci kesejahteraan manusia.

“Partisipasi aktif dari kita semua tanpa terkecuali sangat dibutuhkan untuk bersama-sama mewujudkan dunia yang makmur dan sejahtera. Mari jaga bumi dan lingkungan kita, supaya air dapat terus terjaga dan terawat. Karena dengan air yang terjaga, maka air akan terus ada demi anak cucu dan generasi di masa mendatang,” ujar Budi Arie.

Sementara itu, Muhammad Rizal, Direktur Bina Teknik Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan pertemuan World Water Forum berlangsung dengan tiga pendekatan, yakni Thematic Process, yaitu memberikan landasan substantif pada isu atau permasalahan air Regional Process, yaitu memberikan perspektif tentang air dari semua region, serta Political Process, menyediakan platform untuk berdiskusi dengan pemangku kepentingan.

BACA JUGA: Dukung SDGs, Asuransi Astra Hadirkan Sarana Air Bersih di Bekasi

“Para pakar juga akan datang dan akan ada 280 sesi. Di sana akan ada sesi bagi anak-anak muda untuk turut berbicara dan berperan dalam pengelolaan air,” ujar Rizal.

Dirhansyah Conbul, Sekretaris Deputi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) menekankan soal pentingnya air bagi kehidupan masyarakat secara global sesuai dengan tema yang diangkat pada World Water Forum ke-10.

“Jika kita kehilangan air, maka kita juga kehilangan kehidupan. Forum ini mempertemukan berbagai sektor seperti pangan, energi, lingkungan, kesehatan, ini semuanya berhubungan dalam aspek-aspek kemakmuran. Sesuai tema yang diangkat adalah Water for Shared Prosperity atau Air untuk Kemakmuran. Mengingat tantangan global sangat erat hubungannya dengan air,” tutur Dirhansyah.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related