Nintendo secara resmi telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi perusahaan animasi CG Dynamo Pictures guna mengembangkan konten visual menggunakan Nintendo IP. Perusahaan game terkemuka tersebut membeli 100% saham yang beredar Dynamo Pictures dan mengubah namanya menjadi Nintendo Pictures Co., Ltd.
Dalam pernyataan yang dilansir dari TechCrunch, Nintendo memutuskan untuk mengakuisisi 100% saham beredar (tidak termasuk saham treasury) Dynamo Pictures dan menjadikannya anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya dalam rangka memperkuat perencanaan dan struktur produksi konten visual di Nintendo Group.
Telah berdiri sejak 2011, Dynamo Pictures memisahkan diri dari Dynamo Studio. Portofolio studi CGI memiliki beragam proyek animasi dan motion captures, serta telah melakukan pekerjaan untuk beberapa game seperti Monster Hunter: World dan Death Stradling. Studio ini juga telah berkolaborasi untuk beberapa proyek Nintendo dalam pembuatan film animasi Pendek yang dirilis di YouTube pada 2020 lalu.
Kesepakatan kerja sama tersebut diharapkan selesai pada 3 Oktober, sebelum perilisan film Super Mario Bros yang telah ditunda hingga April 2023. Film yang diumumkan oleh Shigeru Miyamoto, desainer game legendaris dan menjadi ‘ayah’ dari franchise Mario, selama streaming Nintendo Direct September 2021.
Media franchise terus berkembang akhir-akhir ini, mengubah film dan acara TV menjadi video game ataupun sebaliknya. Bahkan banyak franchise dari video game yang lebih tua sedang dihidupkan kembali dalam beberapa bentuk media visual, memastikan kekayaan intelektual tidak kehilangan ciri khasnya.
Dari banyaknya produsen di industri game, Nintendo dikenal memiliki katalog menarik dan produk yang cukup kuat dan dihormati. Berbagai seri video game ikonik seperti seperti Mario, Super Smash Bros., Pokémon, Metroid, The Legend of Zelda, dan Animal Crossing dikembangkan sendiri dan mampu menjadi game yang paling dikenal di masyarakat.
Melalui pembelian Dynamo Pictures, Nintendo dinilai sedang mempersiapkan masa depan dengan acara film dan televisi berdasarkan propertinya sendiri sehingga penggemar dapat melihat lebih banyak IP Nintendo ikonik dan memperluas franchise perusahaan menuju dunia teknologi game yang terus berkembang.
Editor: Ranto Rajagukguk
