Atensi publik tengah tertuju pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang belum lama ini menyampaikan pidato sebagai respons atas kemenangan Donald Trump pada pemilihan presiden 2024. Ini karena ia tidak mengalami kesulitan bicara, berbeda saat dirinya mengikuti debat pada Juni lalu.
Kala itu, Joe Biden terlihat kesulitan melafalkan angka dan kata-kata, bahkan menyelesaikan kalimat. Matanya terlihat kosong dan tidak fokus.
Setelahnya, Ibu Negara harus membantunya turun dari panggung. Tak sedikit warganet yang lantas berspekulasi bahwa itu merupakan pertanda demensia.
Namun, benarkah demikian? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari laman The Conversation:
BACA JUGA: Tips Mengatasi Mental Fatigue akibat Kelelahan Kerja
Penurunan Kognitif Tak Melulu Pertanda Demensia
Penurunan kognitif merupakan hal yang lumrah saat manusia menua. Beberapa kemampuan, seperti memproses informasi dengan cepat atau multitasking, biasanya menurun seiring waktu yang disebut sebagai kemampuan “fluid.”
Ada banyak faktor yang memengaruhi fungsi kognitif seseorang, di antaranya gaya hidup dan lingkungan. Kebiasaan, seperti kurang olahraga, merokok, dan konsumsi alkohol mempercepat penurunan kognitif.
Sementara itu, demensia merupakan kondisi saat penurunan kognitif berlangsung lebih parah hingga berdampak pada aktivitas sehari-hari. Selain kesulitan bicara, pengidap biasanya juga mengalami perubahan perilaku, kehilangan orientasi waktu, dan kesulitan dalam penilaian.
BACA JUGA: Atasi Kecanduan Media Sosial dengan Dopamine Detox, Begini Caranya
Saat melihat gejala seperti kesulitan bicara pada orang lanjut usia, penting untuk tidak langsung menyimpulkan bahwa itu pertanda demensia. Diagnosis demensia memerlukan penilaian medis formal yang mencakup berbagai tes neurologis.
Penting juga untuk diingat bahwa tidak semua orang lanjut usia akan mengalami demensia. Faktanya, hanya sekitar 12%–18% orang dewasa lanjut usia yang mengalami gangguan kognitif ringan, dan sebagian dari mereka tidak akan berkembang menjadi demensia.
Dengan kata lain, kesulitan bicara memang bisa menjadi tanda penurunan kognitif, namun tidak selalu berarti seseorang menderita demensia. Jika Anda mengenal seseorang yang mengalami gejala tersebut, sebaiknya periksakan ke dokter untuk mendapat diagnosis yang akurat.
Editor: Ranto Rajagukguk