Layanan aplikasi berbasis finansial semakin berkembang, seperti dengan konsep dompet digital serta sistem pembayaran untuk merchant-merchant tertentu ketika konsumen membeli. Sebut saja DOKU Wallet, Dompetku dari Indosat, serta T-Cash dari Telkomsel. Pemain perbankan seperti BCA tidak mau ketinggalan dengan produk mobile banking yang ada di App Store dan Google Play.
Sayangnya aplikasi smartphone ini masih terkesan jadul lewat desainnya, serta beberapa keterbatasan yang membuat konsumen sulit untuk melakukan banyak transaksi. “Harus diakui kami menerima banyak makian di Google Store karena berbagai keterbatasan dan kekurangan itu,” ujar Senior Manager BCA Fera Agustina di ajang Jakarta Marketing Week 2016 di Kota Kasablanka pada Rabu (11/5) 2016.
Sebenarnya produk aplikasi Klik BCA terbilang produk lama BCA yang sekarang terus diperbaharui. Sayang sekali pembaruan itu tidak cukup. Masih banyak pekerjaan rumah harus dilakukan agak penggunaan aplikasi ini bisa sangat memudahkan konsumen seperti pembatasan laporan saldo hanya sampai satu minggu maksimal saja. Padahal menurut Fera kehadiran Klik BCA ditujukan agar nasabah bisa mengubah kebiasaan konsumen dari offline menjadi online.
Pada akhirnya nasabah tetap harus offline ke ATM atau ke kantor cabang jika mau melihat mutasi atau transaksi lebih dari satu minggu. Hal yang menurut Fera sedang dikembangkan oleh BCA agar jeda satu minggu itu bisa diperpanjang lagi. “Memang masih menjadi kendala. Selain itu ada penyebab lain nasabah lebih nyaman offline ke ATM, yaitu masih banyak pemikiran konvensional lebih aman transfer tappi ada struknya,” sambung Fera.
Satu hal lagi tantangan Klik BCA ini dan cukup krusial. Yaitu ketika membuka Klik BCA dan ingin melakukan transaksi di aplikasi, nasabah malah diarahkan masuk mobile site. Tentu hal itu cukup menggangu dan itu diakui oleh Fera. “Memang faktor itu terus menjadi pembanahan kami karena komunikasi untuk membedakan fitur-fitur di Klik BCA ini kurang maksimal,” sambung Fera.
Akibatnya BCA yang selama ini mencoba untuk terus go digital dan cashless belum menunjukan angka cukup menggembirakan secara statistik. Dari 12 juta nasabah, pengguna Klik BCA alias digital banking baru 5 juta saja alias belum sampai 50%-nya.