Alibaba Gandeng 300 Ribu Petani Jual Hasil Panen via Livestreaming
Alibaba Group menggandeng 300 ribu petani untuk berjualan secara daring melalui fitur livestreaming. Alibaba memanfaatkan momentum panen besar-besaran yang tengah terjadi di Tiongkok dengan menggelar Festival Panen Alibaba.
Festival Panen Alibaba merupakan kampanye penjualan daringyang didedikasikan khusus untuk produk pertanian dan perkebunan.
Selama satu bulan, platform Alibaba menayangkan lebih dari satu juta sesi livestreaming yang membantu 300 ribu petani di Tiongkok untuk menjual lebih dari 2,25 juta metrik ton hasil panen kepada konsumen. Berbagai jenis hasil panen, seperti kiwi dari Shaanxi, jeruk pomelo dari Fujian, hingga teh jenis pu’er dari Provinsi Yunnan mewarnai festival panen ini.
“Banyak penyiar livestream dari pedesaan yang merupakan ahli di bidang produk pertanian turut serta. Melalui tayangan livestreaming ini, mereka bisa memberikan konsumen penjelasan yang lebih lengkap, seperti asal usul buah atau produk yang sedang dipromosikan,” ungkap Zhu Xi, Head of Rural Livestreaming Taobao Live dalam keterangan tertulis di laman resmi Alibaba, Kamis (08/10/2020).
Zhu Xi mengatakan, lebih dari 100 ribu penyiar yang berasal dari daerah pedesaan telah terdaftar di kanal livestreaming Alibaba. Latar belakang mereka pun beragam, ada yang beralih peran dari petani menjadi penyiar, ada pula influencer yang memang fokus membahas produk pertanian.
Jumlah kreator ini berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, terutama ketika Taobao Live meluncurkan inisiatif untuk memanfaatkan livestreaming sebagai strategi meningkatkan penjualan petani di pedesaan Tiongkok.
Sejak saat itu, Taobao Live menyediakan program pelatihan dan kompetisi untuk membina para penyiar baru, terutama di daerah pra-sejahtera.
Sebagai contoh, salah satu pusat pelatihan di Kota Quzhou, Provinsi Zhejiang telah melatih lebih dari seribu penyiar baru sejak diluncurkan pada bulan April 2020.
Chen Jiashen, penyiar berusia 48 tahun, merupakan salah satu orang pertama yang berlatih di Quzhou. “Saya sangat gugup saat melakukan livestreaming untuk pertama kalinya. Saya tidak tahu harus melihat kemana,” kata Chen Jiashen.
Kini, ia bisa menjual hampir seribu kilo mie buatan tangan dalam satu sesi siaran langsung. Angka ini setara dengan penjualan selama sebulan di tokonya.
Taobao Live berencana untuk membuka lebih banyak fasilitas pelatihan tahun ini, termasuk di Provinsi Yunnan, Sichuan, Jiangsu, Shandong, Henan, dan Hebei.
Game Jadi Salah Satu Strategi Pemasaran
Selama penyelenggaraan Festival Panen 2020, Alibaba meluncurkan kampanye khusus untuk mempromosikan 42 jenis makanan khas daerah, seperti jagung dari kota Suihua di provinsi Heilongjiang dan buah markisa yang diproduksi di Longyan, Fujian.
Sebagai bagian dari Spring Thunder Initiative Alibaba, kampanye ini bertujuan untuk melatih para petani membangun citra dan strategi pemasaran yang baik agar bisa meningkatkan nilai produk dan transaksi penjualan mereka.
Salah satu cara Alibaba mempromosikan makanan khas daerah adalah melalui gamifikasi. Misalnya, dalam game Baba Farm. Puluhan juta pengguna aplikasi Taobao dan Tmall bisa merawat perkebunan mereka sendiri setiap hari. Semakin banyak tantangan yang mereka selesaikan, maka semakin banyak juga poin yang bisa mereka dapatkan untuk ditukar dengan diskon pembelian produk pertanian.
Untuk para pengguna, game perkebunan virtual ini bisa menghasilkan buah yang nyata. Dalam game virtual, mereka harus merawat pohon melon dari Provinsi Gansu, dan jika pohon tersebut sudah siap untuk dipanen, mereka akan mendapatkan diskon dan penawaran menarik dari Alibaba untuk membeli buah melon yang nyata, atau produk pertanian yang lain.
Game seperti Baba Farm memberikan promosi untuk beragam jenis buah di kalangan anak buah, ungkap Li Ying, General Manager dari perusahaan kultivator melon yang bekerja sama untuk mengembangkan Baba Farm.
“Kami percaya bahwa sekali konsumen mencoba melon ini, mereka akan membelinya lagi dan lagi,” ungkap Li Ying.