“Saya mau memesan dua gelas cappuccino ukuran besar. Oh, tolong kurangi gulanya dan tanpa kafein. Saya mau kopinya untuk dibawa pulang. Maaf, seharusnya tiga gelas cappuccino, dua ukuran besar dan satu ukuran kecil.”
Kalimat tersebut biasanya terjadi di sebuah kedai kopi ketika pelanggan memesan pesananannya kepada barista. Namun, dalam waktu dekat, pesanan tersebut bisa diproses oleh sebuah mesin.
Pasalnya, anak usaha Alibaba Group, Alibaba Damo Academy yang berfokus pada riset kecerdasaan membuat terobosan dalam industri makanan dan minuman. Melalui teknologi yang dikembangkannya, pelanggan dapat memesan kopi sesuai hanya dengan berbicara kepada mesin pemesan pintar.
Mesin tersebut akan memproses pesanan pelanggan dan menampilkan pesanan mereka di layar dalam hitungan detik. Pelanggan dapat mengubah pesanan mereka sebanyak yang mereka mau dan mesin akan menerima seluruh perubahan lalu memperbarui pesanan mereka.
Pemesanan pintar dapat terwujud berkat riset terbaru mengenai pemahaman bahasa lisan, sebuah bidang penelitian yang melibatkan pemrosesan ucapan dan pemrosesan bahasa alami. Pertama, tim riset mengembangkan solusi interaksi bicara multi-modal yang dapat menangkap fitur suara dan visual, seperti tempo bicara, jeda antarkata, lafal, napas, dan ekspresi wajah.
Kemudian, tim membangun model pembelajaran yang disempurnakan yang mampu merevisi dan mendeteksi maksud dari kalimat yang diucapkan. Seluruh aspek ini sangat penting di bidang pemahaman bahasa lisan sehingga penerapan teknologi ini dapat diaplikasikan pada kebutuhan pemasaran.
Zhijie Yan, Head of Intelligent Speech Interaction di Alibaba Machine Intelligence Technologies mengatakan, solusi speech interaction mereka didukung oleh kemampuan untuk memahami bahasa lisan. Solusi ini dapat digunakan di berbagai skenario termasuk pemesanan makanan dan minuman, pelayanan konsumen, perintah suara untuk perangkat rumah dan mobil pintar, dan dapat menjawab pertanyaan di pusat perbelanjaan atau bandara dalam bentuk audio.
“Dengan mesin pemesan pintar sebagai contoh proyek, kami percaya solusi ini dapat meningkatkan pengalaman konsumen dan membantu pengusaha mengelola bisnis dengan lebih efisien,” tambah Yan.
Mesin pemesan pintar diharapkan akan beroperasi di pasaran dalam beberapa bulan ke depan dan solusi ini akan tersedia di Alibaba Cloud untuk membantu UKM. Solusi ini untuk sementara hanya tersedia untuk konsumen berbahasa Mandarin.
Pada Desember tahun lalu, Alibaba memperkenalkan teknologi pengenal suara jarak jauh untuk kios tiket di stasiun metro Shanghai. Kios tiket pintar pertama ini beroperasi di Stasiun Kereta Shanghai Selatan tahun 2018, di mana penumpang dapat menggunakan suara mereka untuk memberitahu kios tujuan mereka dan mesin akan merekomendasikan rute terbaik.
Editor: Eko Adiwaluyo