Allianz Life Indonesia melaporkan sepanjang tahun 2023 membukukan total dana kelola atau asset under management (AUM) sebesar Rp 38,7 triliun. Perseroan mengeklaim hasil ini merupakan capaian yang memuaskan di tengah gejolak perekonomian dunia.
“Pada tahun 2023, Allianz Indonesia mengelola aset di 49 jenis fund. Tiga fund berdasarkan dana kelolaan tertinggi sepanjang 2023, adalah Smartlink Equity Fund dengan dana kelolaan Rp 8,3 triliun, Smartlink Fixed Income Fund dengan dana kelolaan Rp 1,8 triliun, dan Smartlink Balanced Fund dengan dana kelolaan sebesar Rp1,6 triliun,” kata Ni Made Daryanti, Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia melalui keterangannya, Selasa (2/4/2024).
BACA JUGA: Rahasia Sukses Allianz Life Indonesia: Fokus pada Pelanggan
Menurutnya, capaian tersebut merupakan hal yang sangat memuaskan. Pasalnya, seiring dengan berjalannya tahun 2023, berbagai tantangan muncul dalam pertumbuhan ekonomi global.
BACA JUGA: Allianz Lanjutkan Kolaborasi dengan BTPN Salurkan Asuransi Tradisional
“Namun, hingga akhir 2023 pengeluaran terkait pemilu masih belum terlihat signifikan, sehingga diekspektasikan perputaran dana pemilu baru akan terealisasikan pada awal tahun 2024,” ujarnya.
Di sisi lain, Ni Made membeberkan proyeksi tahun 2024, Allianz Indonesia masih melihat peluang kondisi ekonomi global untuk membaik. Terutama dengan mulai menurunnya angka inflasi global dan mendinginnya pasar tenaga kerja AS yang sesuai dengan arah target The Fed.
Dengan data AS yang lebih kondusif diperkirakan tidak adanya lagi kenaikan suku bunga acuan oleh The Fed. Selain itu, 2024 akan menjadi tahun berbalik arahnya kebijakan The Fed dengan proyeksi penurunan yang diekspektasikan terjadi pada Semester II 2024.
Perubahan kebijakan moneter The Fed dapat berpengaruh pada kebijakan moneter negara lainnya. Dengan begitu, diproyeksikan memasuki semester II 2024, dinamika ekonomi global akan cenderung membaik.
Adapun ekonomi Indonesia sebagian besar masih akan ditopang oleh konsumsi domestik, dengan berkurangnya tekanan inflasi pada semester II 2024 dapat memberikan dorongan terhadap daya beli masyarakat. Ditambah dengan adanya pelaksanaan Pemilu yang akan menambah perputaran uang dalam belanja konsumsi masyarakat akan menjadi salah satu mesin pendorong perekonomian di tahun 2024.
Selain itu, aliran dana asing yang prospektif menuju rantai pasok baterai kendaraan listrik, pengurangan ketergantungan impor minyak akan turut menjadi pendorong prospek kondisi ekonomi tahun 2024 untuk dapat tumbuh lebih baik.
“Di tengah tantangan pasar domestik dan global, kami mengelola fund dengan menempatkan instrumen investasi sesuai mandat strategi investasi dari masing-masing fund. Fund manager Allianz selalu memonitor secara aktif kondisi pasar, dengan memperhatikan kondisi makro dan mikro ekonomi, pasar modal, serta risiko-risiko yang ada. Dengan menerapkan strategi yang dinamis, kami melakukan perubahan alokasi jika diperlukan,” kata Ni Made.
Editor: Ranto Rajagukguk