Amar Bank Kedepankan Kolaborasi dengan Fintech

marketeers article
Young man using smartphone and holding credit card with laptop for searching data.

Amar Bank, Bank Berpredikat Sehat kategori Aset di bawah Rp 2 Triliun memberikan paparan mengenai layanan fintech untuk BPR dan BPR Syariah di Surabaya dalam rangka berbagi pengalaman mengembangkan Fintech in House.

Dalam sebuah sesi diskusi, Presiden Direktur Bank Amar Tuk Yulianto berbagi pengalaman mengembangkan Tunaiku, yang telah mengucurkan dana lebih dari Rp 1 triliun bagi masyarakat luas melalui produk aplikasi digital KTA, Tunaiku. Diskusi tersebut dimaksudkan untuk membantu BPR dan BPR Syariah mengembangkan berbagai pendekatan dan kolaborasi untuk mempercepat akselerasi inklusi keuangan dengan mempermudah akses masyarakat terhadap layanan perbankan.

Presiden Direktur Amar Bank Tuk Yulianto mengatakan, keberhasilan Amar Bank melalui Tunaiku dalam menjangkau masyarakat yang membutuhkan pinjaman dengan kucuran dana mencapai lebih dari Rp 1 triliun, merupakan hasil kerja keras segenap karyawan dan juga prestasi dari strategi yang tepat.

Aplikasi Tunaiku dari Amar Bank saat ini menjadi satu-satunya produk bank yang menawarkan layanan fintech untuk produk KTA digitalnya dengan cicilan yang ringan yang mana produk sejenis ini sebagian besar tidak berasal dari lembaga perbankan. Sebagai lembaga intermediari keuangan, Amar Bank tentu saja paham bagaimana melayani konsumen dan memberikan rasa aman ketika mengakses layanan keuangan dan layanan fintech yang kami miliki.

“Hal ini dengan memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan keuangan dengan mudah, cepat, aman, dan cicilan yang terjangkau. Tunaiku menawarkan kelebihan dari sebuah produk KTA digital, dimana peminjam tidak harus menjadi nasabah Amar Bank,” ujar Tuk Yulianto.

Fintech di Indonesia memang sedang mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Menurut laporan Statista tentang fintech yang diterbitkan pada Desember 2018, pasar yang paling besar adalah digital payments dengan total transaksi pada tahun 2019 diperkirakan mencapai US$ 26,575 juta dan diperkirakan   rata-rata pertumbuhan per tahunnya (CAGR 2019-2022) mencapai 11.9%. Hasilnya pada tahun 2022 akan mencapai US$ 37,238 juta.

Sedangkan untuk personal loan dan usaha mikro seperti Tunaiku, yang dalam laporan Statista masuk dalam kategori alternative lending akan mencapai total transaksi US$ 38 juta pada tahun 2019. Dengan rata-rata pertumbuhan per tahun (CAGR 2019-2022) mencapai 13.0%, maka akan mencapai total transaksi US$ 54.2 juta pada tahun 2022.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat dalam mengakses layanan keuangan, apakah itu melalui KTA digital Tunaiku atau berbagai layanan keuangan lain yang dimiliki oleh Amar Bank. Dengan makin mudahnya akses keuangan bagi masyarakat luas akan membuat masyarakat lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan baik personal ataupun usaha dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka,” pungkasTuk Yulianto.

Related