PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menjalin kolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) dalam program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Berlokasi di Kabupaten Banyuwangi, DRPPA merupakan inisiatif dari Kemen PPPA yang berfokus pada implementasi SDG, khususnya program-program berperspektif gender dan hak anak.
Nilai ini sejalan dengan komitmen Amartha dalam menjalankan prinsip keberlanjutan dengan menghadirkan peluang yang setara bagi setiap individu. Lenny N Rosalin, Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA menyampaikan untuk membantu akselerasi pemberdayaan masyarakat desa lewat DRPPA, KemenPPPA membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Salah satunya pihak swasta, yakni Amartha, prosperity platform yang berfokus pada pemberdayaan perempuan lewat layanan keuangan inklusif.
BACA JUGA Amartha dan Kominfo Bersatu dalam Program UMKM Level Up
“Private sector seperti Amartha memiliki kredibilitas yang mumpuni dalam menjalankan program pemberdayaan perempuan, baik lewat serangkaian pelatihan maupun akses keuangan inklusif yang berkelanjutan,” ujar Lenny, dikutip dari laporan yang diterima Marketeers, Kamis (20/7/2023).
Lewat kerja sama ini, Amartha akan bertindak sebagai pengembang kurikulum dan fasilitator pelatihan bagi warga desa serta para kader SAPA (Sahabat Perempuan dan Anak). Dalam periode pertama ini, Amartha menjalankan programnya di Desa Watukebo dan Desa Kepundungan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha menjelaskan kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong kesetaraan dalam pemberdayaan perempuan. Khususnya bagi perempuan yang tinggal di desa yang kerap menghadapi tantangan dalam memajukan perekonomian akar rumput.
BACA JUGA Amartha-Flip Dorong Akses Pendana Retail Salurkan Modal Produktif
“Dalam hal ini, pengalaman dan jangkauan jaringan Amartha di lebih dari 52.000 desa di Indonesia dapat membantu memperluas dampak pemberdayaan ekonomi perempuan. Melalui akses layanan keuangan, pendampingan kewirausahaan serta edukasi dalam proses adopsi digital, sehingga memungkinkan perempuan dapat lebih berdaya dan setara,” ujar Aria.
Kolaborasi Amartha dan KemenPPPA disambut baik oleh Ipuk Fiestiandini selaku Bupati Banyuwangi. Ia tak menampik kalau masih sering menemukan stigma-stigma yang menyudutkan perempuan dan membuat ruang geraknya sangat dibatasi.
“Padahal perempuan punya potensi yang besar untuk menggerakkan roda ekonomi pedesaan. Maka, program seperti inilah yang harus kita dukung, sehingga tercipta desa yang berperspektif gender,” tutur Ipuk.
Dalam kerja sama ini, Amartha menyiapkan 20 modul pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas peserta. Ditargetkan, akan ada 350.000 peserta mendapatkan pelatihan selama satu tahun.
Sebagai langkah awal, akan dilakukan pelatihan Training of Trainer (ToT) kepada 1.000 tenaga lapangan Amartha dan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA).
Editor: Ranto Rajagukguk