Sanitasi menjadi salah satu persoalan yang masih dihadapi oleh warga pedesaan di Indonesia. Karena itu, menggandeng Rumah Zakat, Amartha meluncurkan program terbaru bertajuk, Desa Sejahtera Amartha. Amartha mengumumkan kolaborasi bersama Rumah Zakat di Kantor Pusat Amartha pertengahan pekan lalu. Kolaborasi ini merupakan upaya memperbaiki dan membangun sarana sanitasi di pedesaan.
Menurut data Survei Ekonomi dan Nasional Badan Pusat Statistik 2018, masih ada 27% rumah tangga di pedesaan yang tidak memiliki fasilitas sanitasi sendiri. Sekitar 30% rumah tangga di pedesaan tidak memiliki tangki septik sebagai tempat akhir pembuangan tinja. Bahkan, 22% rumah tangga di pedesaan terbiasa mengubur tinja di dalam lubang tanah. Sedangkan Data Kementerian Kesehatan per November 2018 mencatat sebanyak 26% rumah tangga di Indonesia tidak memiliki akses sanitasi bersih.
“Masyarakat di desa belum memiliki pengetahuan dan fasilitas yang menunjang untuk sanitasi. Tanpa disadari hal ini kerap menyebabkan mereka rentan terhadap penyakit. Melalui kolaborasi Amartha dan Rumah Zakat, kami akan membantu memenuhi persediaan sumber sumber air bersih dan sarana sanitasi umum dengan membangun water well komunal, serta mengedukasi tentang pentingnya sanitasi,” ujar Aria Widyanto, Chief Risk and Sustainability Officer Amartha dalam siaran persnya.
Untuk tahapan pertama, program ini akan dijalankan di tiga desa binaan Amartha, tepatnya wilayah Cirebon, Jawa Barat. Sumber air bersih dan sanitasi yng dibangun akan memenuhi kebutuhan 400 jiwa dari 100 keluarga. Toilet bersama tidak hanya dirancang agar penduduk bisa mandi dan buang air. Namun, juga sedikakan tempat khusus mencuci pakaian dan perabot rumah tangga.
Sebelumnya, penduduk desa diketahui terbiasa melakukan banyak kegiatan mulai darimandi sampai mencuci baju di tempat yang sama. Sehingga persoalan tentang kebersihan pun dianggap cukup mengkhawatiran. Mengenai kolaborasi dengan Amartha, CEO Rumah Zakat Nur Effendi mengaku menyambut baik kolaborasi kedua pihak. Melalui program ini, tidak hanya meningkatkan kualitas kesehatan, diharapkan ke depannya masyarakat bisa lebih mandiri dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi.
Editor: Eko Adiwaluyo