Amartha, fintech yang fokus pada penyaluran modal usaha bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) mencatatkan pencapaian baru. Amartha mengklaim telah berhasil menjangkau satu juta perempuan pengusaha mikro di pedesaan melalui akses permodalan.
Dengan bantuan dari Amartha, para perempuan pelaku usaha ini berhasil mempertahankan kualitas pinjaman mereka. Ini terlihat dari perolehan Non-performing loan (NPL) yang stabil di bawah 0,5% sejak Juni 2020.
“Pencapaian Amartha menjangkau satu juta pengusaha mikro perempuan ini merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak. Mulai dari pendana institusi dari sektor perbankan hingga pendana individu yang telah menyalurkan lewat Amartha,” ujar Founder & CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra.
Sebagai perayaan dari pencapaian satu juta pengusaha mikro perempuan, Amartha meluncurkan kampanye #100RibuSejutaPeluang. Kampanye ini berisi ajakan kepada milenial untuk mendukung pertumbuhan UKM Perempuan lewat pendanaan di Amartha.
Amartha telah menyiapkan fitur untuk mengakselerasi keterlibatan milenial. Fitur ini disebut criowdfunding dan melalui fitur ini, pendana dapat memberi modal usaha mulai dari Rp 100.000 kepada mitra UKM.
Fitur crowdfunding Amartha sudah tersedia di aplikasi sejak akhir tahun 2021 lalu. Antusiasme pendana ritel sangat tinggi terhadap fitur crowdfunding ini, sehingga pendanaan untuk mitra UKM dua kali lipat lebih cepat tersalurkan.
Dengan fitur crowdfunding, satu mitra UKM dapat memperoleh modal usaha dari puluhan pendana sekaligus. Ini merupakan salah satu wujud dukungan Amartha terhadap peraturan OJK dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
Sebelumnya, Amartha menggunakan sistem one-lender-one-borrower bagi pendana individu. Sehingga setiap pendana dapat memberikan modal usaha bagi satu orang mitra. Nilai pendanaan bervariasi mulai dari Rp 3-5 juta.
Amartha mencatat sebesar 95% mitra berhasil memenuhi kebutuhan dasar setelah bergabung dengan mereka. Sebanyak 96% mitra juga tercatat dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya.
“Pencapaian Amartha menjangkau satu juta pengusaha perempuan ini bukanlah akhir perjalanan melainkan permulaan bagi kami untuk terus menjangkau jutaan pengusaha UKM lainnya, sehingga dibutuhkan kolaborasi yang lebih masif lagi dari masyarakat untuk mengakselerasi pertumbuhan UKM perempuan di Indonesia,” tutup Andi Taufan.