Amazon, raksasa e-commerce asal Amerika Serikat (AS) menginstruksikan para staf perusahaan untuk bekerja di kantor tiga hari dalam sepekan. Hal itu mengemuka dalam sebuah memo dari Andy Jassy, CEO Amazon.
Dilansir dari CNBC, Sabtu (18/2/2023), ini menandai pergeseran dari kebijakan Amazon sebelumnya, yang menyerahkan kepada masing-masing manajer untuk memutuskan seberapa sering karyawan harus bekerja dari kantor. Dalam pertemuan dengan para eksekutif senior lain, Jass memutuskan para karyawan harus berada di kantor setidaknya tiga hari dalam sepekan.
Keputusan itu dibuat dengan pertimbangan akan mendorong budaya kerja yang baik di perusahaan sekaligus bersama saling belajar dan berkolaborasi. Amazon berencana untuk menerapkan perubahan kebijakan itu per 1 Mei 2023.
BACA JUGA: CEO Amazon: Kami Akan PHK Lebih dari 18.000 Pegawai
Akan ada beberapa pengecualian untuk aturan tersebut, seperti pekerja yang berhubungan dukungan pelanggan, yang memiliki opsi untuk bekerja dari jarak jauh.
“Tidak mudah untuk membawa ribuan karyawan kembali ke kantor kami di seluruh dunia. Jadi kami akan memberi waktu bagi tim yang perlu melakukan pekerjaan itu untuk mengembangkan rencana,” kata Jassy.
“Kami tahu bahwa hal ini tidak akan sempurna pada awalnya. Namun, pengalaman kantor akan terus meningkat selama beberapa bulan ke depan,” Jassy melanjutkan.
BACA JUGA: Hadapi Ketidakpastian Ekonomi, Amazon Terima Pinjaman US$ 8 Miliar
Perusahaan-perusahaan lain baru-baru ini memanggil karyawan mereka kembali ke kantor, baik secara full time atau beberapa hari dalam sepekan seiring dengan meredanya pandemi COVID-19. Google dan Apple telah meminta beberapa karyawannya kembali ke kantor sejak tahun lalu.
Disney pada bulan Januari mulai mewajibkan karyawan hybrid untuk berada di kantor empat hari dalam sepekan. Amazon mendorong karyawannya untuk lebih sering berada di kantor karena tengah mengalami periode tekanan di tengah melambatnya penjualan dan prospek ekonomi yang memburuk.
Amazon melakukan pemutusan hubungan kerja (PKH) terbesar dalam sejarahnya, yang berdampak terhadap sekitar 18.000 orang. Kebijakan perusahaan juga berlanjut untuk menghentikan perekrutan karyawan.
Amazon juga menghentikan sejumlah proyek eksperimental. Jassy menuturkan salah satu manfaat dari bekerja kembali di kantor adalah karyawan akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk membuat ide dan berinovasi.
“Fakta yang kurang diketahui bahwa beberapa penemuan terbaik memiliki momen terobosan dari orang-orang yang berada dalam sebuah rapat dan mengerjakan ide-ide yang ditulis di papan tulis,” ucapnya.