Amazon Wajibkan Pekerja Masuk Kantor 5 Hari Sepekan

marketeers article
Amazon. (Sumber: 123rf)

Amazon, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) membuat kebijakan baru untuk para pekerjanya. Setelah mewajibkan untuk masuk ke kantor selama tiga hari sepekan, kini aturan itu diubah menjadi lima hari dalam sepekan. 

Dilansir dari CNBC, Selasa (17/9/2024), kebijakan baru itu mengemuka seiring memo yang dirilis sang CEO Amazon Andy Jassy, Senin (16/9/2024). Perusahaan memberikan batas waktu hingga 2 Januari 2025 kepada para pekerja untuk mematuhi aturan anyar tersebut. 

BACA JUGA: Semangat Amazon Memperjuangkan Alexa Jelang Perjalanan Satu Dekade

Dalam memonya, Jassy berharap para pekerja berada di kantor selama lima hari dalam sepekan, di luar situasi yang bisa ditoleransi. Hal ini juga menjadi pengecualian jika ada persetujuan dari S-team leader dari masing-masing divisi.  

“Sebelum pandemi COVID-19, tidak banyak orang yang bisa bekerja dari jarak jauh dua hari sepekan dan itu juga akan berlaku pada masa mendatang. Harapan kami adalah orang-orang akan berada di kantor di luar situasi yang tidak memungkinkan,” kata Jassy. 

BACA JUGA: Belajar dari Amazon, Ini 5 Hal yang Meningkatkan Customer Experience

Amazon juga berencana untuk merampingkan struktur organisasi dengan membatasi jumlah manajer. Setiap divisi S-team diharapkan meningkatkan rasio kontributor individu terhadap manajer setidaknya 15% pada akhir kuartal pertama 2025. 

Kontributor individu mengacu pada karyawan yang biasanya tidak memiliki staf di bawahnya. Amazon mengatakan setiap tim akan meninjau struktur divisi masing-masing, termasuk mengidentifikasi posisi yang tidak lagi diperlukan. Setiap perubahan atau penyesuaian akan diumumkan di tingkat tim.

BACA JUGA: Amazon Diam-diam Sedang Kembangkan Pesaing ChatGPT

Perusahaan dengan cepat meningkatkan jumlah pekerja selama pandemi COVID-19 sebelum Jassy mengambil alih kepemimpinan. Jassy memutuskan untuk melakukan efisiensi di seluruh divisi Amazon, termasuk Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terbesar dalam 27 tahun sebagai perusahaan publik.

Jumlah pekerja Amazon mencapai 1,53 juta orang pada kuartal II 2024, tumbuh 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sebagai perbandingan, tenaga kerja Amazon meningkat 14% menjadi 1,52 juta pekerja pada kuartal II tahun 2022. 

BACA JUGA: Saingi Google, Amazon dan Apple, OpenAI Luncurkan GPT-4o

Dalam memonya, Jassy menulis cukup panjang kepada pekerjanya bahwa Amazon melakukan perubahan untuk memperkuat budaya perusahaan dan memastikan bisnis tetap gesit. Dari poin itu, Jassy juga mengatakan perusahaan menciptakan “kotak surat birokrasi”, atau email khusus untuk menghilangkan proses yang tidak perlu atau aturan yang berlebihan dalam perusahaan. 

“Kami ingin beroperasi seperti perusahaan rintisan terbesar di dunia. Itu berarti memiliki hasrat untuk terus menciptakan sesuatu bagi pelanggan, urgensi yang kuat, rasa memiliki yang tinggi, pengambilan keputusan yang cepat, ketelitian dan penghematan, kolaborasi yang sangat erat, dan komitmen bersama satu sama lain,” ucap Jassy.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS