Pasar smartphone tanah air semakin seru untuk diikuti perkembangannya. Rangkaian inovasi membuat kompetisi di antara para pemain semakin ketat. Produsen smartphone asal China Vivo berhasil mempertahankan posisinya sebagai lima besar smartphone Indonesia sejak kuartal ke-3 2017 berdasarkan data IDC. Pada tahun 2018, Vivo tidak mau ketinggalan langkah dengan mempersiapkan beragam strategi baru.
Vivo berambisi untuk memberikan lebih banyak ruang untuk kontribusi hardware maupun software lokal. “Target 35% masih sangat realistis untuk dicapai. Kami menyambut positif wacana peningkatan TKDN per akhir tahun 2018 oleh Kementerian Perindustrian,” ungkap Edy Kusuma, Brand Manager PT Vivo Mobile Indonesia.
Sebelumnya, pada awal tahun 2017, pemerintah memberlakukan regulasi TKDN sebesar 30% untuk setiap pelaku industri smartphone 4G di Indonesia. Vivo yang telah membangun pabrik pertamanya di Cikupa, Banten pada akhir tahun 2016 pun mampu melampaui standar TKDN dengan 32% pada tahun 2017. Vivo menjadi satu dari 16 perusahaan smartphone di Indonesia yang mampu mempertahankan kontribusi TKDN tersebut untuk setiap produknya di Indonesia.
Saat ini, Vivo sedang melakukan ekspansi pabrik keduanya di Cikupa, Banten, yang memiliki lebih banyak lini dan siap memenuhi target produksi untuk kebutuhan domestik. Pada Desember lalu, Vivo menyatakan bahwa jutaan smartphone telah diproduksi sepanjang tahun 2017 dan terus didistribusikan ke berbagai daerah se-Indonesia. Untuk meningkatkan produksi di tengah permintaan yang meningkat, Vivo pun menyatakan akan meningkatkan serapan tenaga kerja per tahun ini. Tercatat, 14.000 tenaga kerja yang mayoritas masyarakat lokal telah menjadi bagian dari keluarga Vivo Smartphone per kuartal ke-empat tahun 2017.
Untuk target serapan tenaga kerja lokal, sebagai bagian dari investasi bisnis jangka panjang di Indonesia, Vivo akan melakukan seleksi yang lebih ketat, untuk menjamin kualitas SDM potensial dapat terserap dengan maksimal. “Sistem produksi yang telah berstandar global juga akan diikuti dengan sumber daya manusia yang andal dan memahami etika kerja Vivo Smartphone di Indonesia,” tambah Edy.
Pada tahun 2017, Vivo telah menghadirkan 5 produk V-Series sebagai produk unggulannya di Indonesia. Edy juga mengungkapkan bahwa Vivo akan menambah portofolio produknya di Indonesia.
“Beberapa produk smartphone akan kami perkenalkan untuk pasar Indonesia tahun ini. Kami juga membuka peluang untuk membawa seri terbaru selain V-Series yang menjadi produk unggulan pada tahun lalu,” imbuh Edy
Saat ini, Vivo telah memiliki 16.000 dealer lokal, 20.000 terminal pengecer lokal, serta menggandeng 12 e-commerce sebagai online sore resmi Vivo. Untuk memperluas jangkauan produk oleh konsumen baru, Vivo akan semakin memperkuat keberadaan terminal pengecer dan dealer lokal serta online channel pada tahun 2018 ini dengan lebih banyak gerai dibuka di berbagai daerah.
Komitmen hadirnya berbagai produk baru pada tahun 2018 tentunya siap diikuti dengan kejutan teknologi dan fitur tercanggih. Saat ini, Vivo yang telah memiliki tujuh pusat riset dan pengembangan produk di berbagai negara telah mempersiapkan beberapa teknologi terbaru. Berbagai rumor per akhir tahun, teknologi user interface serta kamera yang lebih revolusioner bisa jadi akan menjadi beberapa inovasi yang akan dihadirkan.
Dengan komitmen investasi jangka panjang maupun kejutan teknologi yang siap diwujudkan pada tahun 2018, Vivo semakin optimistis menjadi smartphone terfavorit konsumen tanah air. “Menjadi tiga besar di pasar smartphone di Indonesia menjadi salah satu target kami tahun ini,” pungkas Edy.
Editor: Sigit Kurniawan