Setelah melakukan initial public offering yang disebut-sebut sebagai salah satu IPO tersukses dalam sejarah, pendiri Alibaba Group Jack Ma masih menyimpan banyak keinginan. Hal ini disampaikan Jack Ma saat hadir sebagai tamu dalam World Economic Forum Annual Meeting 2015 yang berlangsung beberapa waktu lalu di Davos, Swiss.
Salah satu keinginan Jack Ma adalah memperluas cakupan bisnisnya hingga keluar Tiongkok. Pria yang masuk dalam jajaran orang terkaya di negerinya itu mengatakan ingin melayani dua miliar orang dan membantu sepuluh juta UKM di luar Tiongkok untuk menjual produknya secara online.
Hingga saat ini, Alibaba telah menjadi platform yang menghubungkan 300 juta orang dalam portalnya. Sekitar satu per tiga dari mereka menghasilkan kurang lebih 60 juta transaksi setiap hari dan melibatkan 10 juta UKM yang mayoritas berada di Tiongkok.
“Visi saya adalah menjadikan Alibaba sebagai platform global untuk UKM di seluruh dunia. Bila kita mampu membantu UKM di Norwegia untuk menjual barang-barangnya ke Argentina, dan konsumen di Argentina bisa membeli barang-barang secara online dari Swiss, kita bisa membuat semacam e-WTO,” ujar Jack Ma seperti yang dimuat dalam laporan World Economic Forum, Jumat (23/1/2014).
Selain itu, Jack Ma mengatakan dalam sepuluh tahun Alibaba harus bisa mengalahkan penjualan salah satu peritel besar dunia, Walmart. Ia meyakinkan bila dirinya sukses dengan Alibaba, 80% anak muda di Tiongkok juga akan sukses. Jack Ma berusaha menjadi inspirasi bagi generasi muda Tiongkok dengan latar belakang ekonomi dan pendidikan seperti dirinya. Bila ia bisa berhasil, mereka juga bisa.
“Dulu, saya datang melamar pekerjaan di KFC. Dari 24 orang yang diwawancara, 23 orang diterima. Saya adalah satu-satunya orang yang ditolak,” ujar Jack Ma. Bahkan, Harvard University juga sempat menolaknya hingga sepuluh kali. “Saya katakan pada diri saya sendiri, suatu hari nanti saya akan pergi ke Harvard untuk mengajar,” pungkas Ma.