Ambisius Perkuat Ekspansi, Nexign Tambah SDM Tiga Kali Lipat

marketeers article

Perusahaan penyedia Business Support System (BSS) dan platform Internet of Things (IoT), Nexign mengumumkan rencana ekspansi mereka di Asia Tenggara sebagai bagian dari strategi pertumbuhan perusahaan. Rencana ekspansi ini didukung dengan ambisi Nexign menambah jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) hingga tiga kali lipat.

Adopsi smartphone yang kian meningkat diiringi dengan penetrasi 4G yang kian meluas membuka peluang bagi para penyedia layanan komunikasi 5G untuk mulai menggerakkan layanan bisnis di Asia Pasifik. Indonesia dinilai Nexign menjadi salah satu pasar penentu pemacu pertumbuhan 5G di kawasan Asia Pasifik dalam beberapa tahun mendatang.

“Untuk membantu para penyedia jasa komunikasi (CSP) tradisional memanfaatkan transformasi digital, Nexign akan menghadirkan jajaran perangkat lunak dan layanan dengan berbagai nilai tambah untuk menunjang akuisisi pengguna, monetisasi jaringan, dan layanan pelanggan. Inisiatif tersebut bertujuan untuk mendukung eksistensi Nexign di Asia Tenggara,” jelas Andrew Tan, Regional Director, Southeast Asia Nexign di Jakarta, Rabu (08/05/2019).

Perusahaan CSP dinilai Andrew semakin dituntut untuk mengelola ekosistem dan pasar yang super kompleks ketika mereka bekerja sama dengan lebih banyak Over-the-Top (OTT), penyedia media sosial dan pelaku industri lain. Koneksi IoT berskala besar juga memberi tantangan komersial dan teknis tersendiri bagi para CSP. Berangkat dari analisis GSMA Intelligence The Mobile Economy Asia Pacific 2018, koneksi 5G diprediksi menjangkau 675 juta pengguna pada 2025 atau lebih dari separuh total pengguna 5G di seluruh dunia.

Untuk mengambil potensi pasar ini, tak heran jika Nexign cukup agresif memperluas ekspansi mereka. Memperkuat basis di Indonesia dan menambah jumlah SDM hingga tiga kali lipat menjadi upaya awal yang dilakukan Nexign. Ke depan, Nexign dikatakan CEO Nexign Igor Gorkov akan mendirikan kantor cabang untuk melancarkan proses digitalisasi dan persiapan peluncuran jaringan 5G.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related