AMMDes Siap Rambah Pasar Ekspor 49 Negara

marketeers article

Produksi Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) siap merambah pasar ekspor di 49 negara.  Produksi massal AMMDes dapat dimanfaatkan dalam berbagai sektor, mulai dari pertanian, perkebunan, perikanan, kesehatan, hingga tanggap darurat bencana.

Alat untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat di pedesaan ini dikatakan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto telah melalui berbagai tahapan pengembangan dan uji coba. Saat ini, AMMDes diproduksi secara massal oleh PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia (KMWI). PT KMWI memiliki kapasitas produksi sebanyak 3.000 unit per tahun dan rencananya perusahaan akan meningkatkan kapasitas terpasangnya menjadi 12 ribu unit per tahun di 2020.

“Komponen lokal AMMDes sudah lebih dari 70%. Untuk muatan penuhnya bisa mencapai 700 kg dan variasi kemiringan 20 hingga 30 derajat. AMMDes dilahirkan karena melihat infrastruktur atau jalan desa, sehingga dapat dimanfaatkan di jalan yang sangat ekstrim,” papar Airlangga dalam keterangan pers, Senin (15/04/2019).

Di samping terbukti mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri, AMMDes juga telah diminati oleh negara lain. Hal ini ditandai dengan penandatangan Letter of Intent antara PT Kreasi Mandiri Wintor Distributor sebagai perusahaan distribusi AMMDes-KMW dengan PT Repindo Jagad Raya tentang rencana ekspor 10 ribu unit AMMDes hingga 2023 ke 49 negara, termasuk beberapa negara di Asia Tenggara.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto menjelaskan, AMMDes mempunyai model dasar yang dilengkapi dengan flat deck dan fitur power take off (PTO). “Mesin diesel yang digunakan pada model ini telah mengalami penyesuaian untuk mendapatkan performa yang lebih baik di medan off road dan berbukit,” ujarnya. Model ini juga mengaplikasikan sistem penggerak tunggal yang dirancang dengan kecepatan maksimal 30 km per jam dan kapasitas silinder sebesar 650 cc atau setara dengan 14 HP.

Selain itu, model ini dilengkapi dengan differential lock sebagai fitur pengunci roda belakang sehingga dapat bergerak secara bersamaan untuk menambah traksi saat melintasi jalan yang buruk. dikembangkan dengan dilengkapi alat pengolah air jernih dan air minum. Fungsi AMMDes ini sudah dimanfaatkan di tiga wilayah yang terkena dampak gempa di Provinsi Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu, yakni di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala melalui bantuan lima unit dari Kemenperin.

“Saat ini, AMMDes telah diproduksi massal dengan pengembangan aplikasi untuk pertanian, perkebunan, perikanan, kesehatan, dan tanggap darurat bencana,” imbuhnya.

Bagi masyarakat desa atau dalam kondisi darurat bencana, kebutuhan air bersih dan air minum sangat penting untuk mendukung berbagai aktivitas. “Kebutuhan air bersih dan air minum memang sangat penting, karena selain digunakan untuk memasak dan lainnya, air yang dihasilkan oleh AMMDes juga langsung diminum dan telah mendapatkan sertifikat layak minum dari dinas kesehatan,” ungkap Harjanto.

“Bahkan, saat ini telah dikembangkan AMMDes yang dilengkapi dengan unit ice flake atau pembuat es serpihan yang cocok untuk nelayan,” tuturnya. Menariknya lagi, kini AMMDes mampu dikembangkan sebagai feeder ambulans di wilayah-wilayah yang bermedan berat dan juga minim infrastruktur jalan. Fungsi ini diyakini akan mengurangi jumlah kematian ibu melahirkan di Indonesia.

Kemenperin terus mendorong pengembangan AMMDes sebagai salah satu karya anak bangsa yang perlu diapresiasi karena wujud kemandirian industri nasional.

Editor: Sigit Kurniawan

Related