Anak Tahu Perselingkuhan Orang Tua, Bagaimana Dampak pada Mentalnya?

perselingkuhan orang tua
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Jagat maya sempat dihebohkan dengan perselingkuhan yang menimpa rumah tangga seorang influencer sekaligus sosialita ternama Indonesia. Baru-baru ini, ia pun mengungkapkan bahwa anak mereka yang baru berusia delapan tahun, ternyata mengetahui perselingkuhan tersebut.

Terlepas dari kasus yang menimpa sang influencer, Talkspace menjelaskan bahwa anak yang mengetahui perselingkuhan orang tua cenderung mengalami berbagai dampak emosional dan psikologis. Dampak tersebut bergantung pada usia, tingkat kedekatan dengan orang tua, serta bagaimana mereka mengetahui kejadian tersebut. Beberapa dampaknya meliputi:

BACA JUGA: Tips Penting dalam Mengatur Pola Tidur selama Ramadan

Rasa Dikhianati dan Hilangnya Kepercayaan

Sebuah penelitian yang dikutip dalam buku Parents Who Cheat: How Children and Adults are Affected When Their Parents Are Unfaithful oleh psikolog Ana Nogales menemukan bahwa 75% anak yang mengetahui perselingkuhan orang tua mereka merasa dikhianati.

Kepercayaan mereka terhadap orang tua bisa goyah, terutama jika orang tua yang berselingkuh tetap merahasiakan atau justru membela diri. Hal ini pun berpotensi membuat mereka kesulitan membangun kepercayaan dalam hubungan romantis mereka sendiri pada masa depan.

“Mereka mungkin takut mengalami pengkhianatan yang sama, atau bahkan menjadi lebih waspada dalam berinteraksi dengan orang lain,” tulis penelitian tersebut, dikutip dari Talkspace, Rabu (19/3/2025).

Perubahan dalam Pandangan tentang Cinta dan Hubungan

Sebanyak 80% anak yang menyaksikan perselingkuhan orang tuanya melaporkan bahwa pengalaman tersebut memengaruhi cara mereka memandang cinta dan hubungan romantis. Beberapa anak bahkan menjadi pesimis terhadap konsep pernikahan dan kesetiaan.

Mereka bisa merasa bahwa hubungan yang sehat dan langgeng sulit untuk dicapai. Sebaliknya, ada juga anak yang tumbuh dengan pemikiran bahwa perselingkuhan adalah hal yang lumrah dalam suatu hubungan.

Hal tersebut terbukti dalam sebuah studi yang dimuat di Journal of Family Issues. Penelitian ini menemukan bahwa anak yang orang tuanya berselingkuh memiliki kemungkinan dua kali lipat untuk melakukan hal yang sama saat dewasa.

Stres dan Masalah Emosional

Mengetahui bahwa salah satu orang tua mengkhianati yang lain dapat menimbulkan perasaan bingung, marah, dan sedih. Anak bisa merasa terjebak di antara kedua orang tua, terutama jika mereka dipaksa untuk memihak atau menjadi tempat curhat salah satu pihak.

BACA JUGA: Pilihan Buah Sehat untuk Berbuka Puasa, Bukan Hanya Kurma!

Ketika anak diposisikan sebagai “konfidan” dan harus mendengar cerita perselingkuhan secara langsung dari salah satu orang tua, mereka mungkin mengalami tekanan emosional berlebihan. Ini karena mereka merasa terjebak dalam konflik yang tidak seharusnya mereka tanggung.

Risiko Gangguan Kecemasan dan Depresi

Anak yang mengetahui perselingkuhan orang tuanya juga lebih rentan mengalami kecemasan dan depresi. Terlebih, jika konflik rumah tangga tersebut berlangsung lama atau berujung pada perceraian yang penuh pertikaian.

Gangguan ini bisa tampak dalam berbagai bentuk, seperti perubahan suasana hati, kesulitan berkonsentrasi di sekolah, atau bahkan masalah perilaku seperti memberontak atau menarik diri dari lingkungan sosial.

Untuk membantu anak mengatasi dampak psikologis akibat mengetahui perselingkuhan, orang tua perlu menciptakan lingkungan yang aman dan penuh dukungan emosional. Jujurlah dengan anak tanpa memberi terlalu banyak detail yang bisa membebani mereka.

Pastikan anak tahu bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas masalah orang tua dan mereka bisa mengungkapkan perasaannya. Jika anak menunjukkan tanda-tanda kecemasan, kesedihan mendalam, atau perubahan perilaku, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari terapis anak.

Bantuan dari profesional diharapkan dapat membantu anak mengelola emosinya dengan sehat. Selain itu, jaga komunikasi yang terbuka dan bangun kembali rasa aman dalam keluarga juga penting agar anak tidak kehilangan kepercayaan pada hubungan dan orang-orang di sekitarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS