Ransomware adalah jenis malware yang dapat mengenkripsi data pada perangkat pengguna dan meminta tebusan untuk mengembalikan akses ke data tersebut. Ransomware sering menyebar melalui email phishing, tautan atau unduhan yang tidak aman.
Setelah menginfeksi perangkat, ransomware akan menampilkan pesan meminta tebusan dan mengancam untuk menghapus atau merusak data jika tebusan tidak dibayar.
Apa yang dimaksud dengan ransomware?
Dilansir dari kemenkeu.go.id, ransomware merupakan salah satu jenis malware yang terdiri atas kata ‘ransom’ yang berarti tebusan, dan ‘malware’ yang berarti software berbahaya. Tujuan dari ransomware adalah untuk meminta tebusan demi data atau informasi pribadi yang telah dicuri, atau data yang dienkripsi dan diakses terbatas.
BACA JUGA: IBM: Backdoor Jadi Celah Krisis Ransomware di Masa Depan
Saat ini, software berbahaya makin bervariasi dalam upaya untuk memperoleh keuntungan, dan ransomware adalah salah satunya. Ransomware dapat digolongkan sebagai bentuk pemerasan sederhana yang dilakukan secara massal, yang disebarkan ke banyak pengguna dengan efisien melalui pemanfaatan cryptocurrency untuk menjaga anonimitas transaksi.
Ransomware dapat menargetkan perangkat pengguna individu atau organisasi besar. Serangan ransomware pada organisasi dapat mengakibatkan kerusakan yang signifikan, termasuk kehilangan data penting dan biaya pemulihan yang tinggi.
Beberapa serangan ransomware bahkan dapat mengganggu operasi organisasi secara keseluruhan. Selain itu, ransomware juga dapat menyebar ke jaringan lain melalui perangkat yang terhubung, seperti perangkat yang terhubung ke jaringan WiFi yang sama atau jaringan bisnis.
Serangan ransomware dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang besar bagi pengguna individu maupun organisasi. Untuk menghindari serangan ransomware, penting bagi pengguna untuk memperbarui perangkat dan perangkat lunak mereka secara teratur, serta memastikan bahwa perangkat tersebut dilindungi oleh program antivirus yang terkini.
Selain itu, penting untuk menghindari membuka lampiran email dari sumber yang tidak dikenal dan menghindari mengklik tautan atau unduhan yang mencurigakan.
BACA JUGA: Ransomware Makin Marak, Kaspersky Rilis XDR
Jika terjadi serangan ransomware, sangat penting untuk tidak membayar tebusan. Tidak ada jaminan bahwa pembayaran akan mengembalikan akses ke data atau mencegah kejadian serupa terjadi pada masa depan.
Sebaliknya, segera hubungi penyedia layanan keamanan atau ahli keamanan komputer untuk membantu memulihkan data dan melindungi perangkat dari serangan selanjutnya. Kesimpulannya, ransomware merupakan ancaman serius bagi pengguna individu maupun organisasi.
Dalam era digital yang makin berkembang, penting untuk terus waspada terhadap ancaman keamanan, seperti ransomware dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk melindungi data dan perangkat dari serangan yang merugikan.
Editor: Ranto Rajagukguk