Andalkan Kekuatan Produk dan Distribusi, BCA Life Tumbuh Pesat

marketeers article

Sebagai pemain baru di industri asuransi jiwa, BCA Life berhasil menorehkan prestasi yang memuaskan. Dalam usianya yang ke-2 di tahun ini, BCA Life mampu meraih nasabah aktif hingga 213.016 nasabah per Juni 2016. Pertumbuhan pendapatan premi di semester I tahun ini pun sudah melampaui pencapaian di tahun 2015.

Tahun lalu, BCA Life meraih premi hingga Rp 112 miliar. Sedangkan hingga Juni 2016, perolehan premi asuransi ini sudah di angka Rp 176,3 miliar (unaudited) . Tumbuh 307% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 57,3 miliar.

“BCA Life lahir di saat industri asuransi yang begitu teregulasi dan dengan persaingan yang sangat ketat. Kami akan terus maju dan tahun ini akan meluncurkan beragam inovasi, baik itu produk dan layanan yang customer-centric,” kata Christine Setyabudhi,  Presiden Direktur & CEO BCA Life, hari ini di Jakarta (14/07/16).

Ia menambahkan, dalam waktu beberapa waktu ke depan akan meluncurkan dua produk baru. Dua produk baru ini akan melengkapi 10 produk yang sudah ada. Meski begitu, Christine belum merinci seperti apa produk baru yang akan segera mereka luncurkan.  “Produk asuransi yang customer centric, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, mengingat potensi bagi perusahaan asuransi jiwa di Indonesia masih sangat besar,” jelasnya.

 BCA Life mendapat izin operasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2014. Strategi awal yang mereka buat saat itu adalah positioning for growth. Di fase ini, BCA Life mempersiapkan tim inti, pengembangan infrastruktur dan sistem Teknologi Informasi, hingga mempersiapkan jalur distribusi yang matang. Pada tahun awal tersebut, BCA Life beroperasi dengan satu saluran distribusi. Kemudian, berkembang menjadi tiga saluran distribusi di tahun 2015.

Lalu, di tahun 2015-2016 BCA Life melakukan deepening & expanding dengan menghadirkan produk yang berfokus pada tiga layanan asuransi jiwa, yaitu asuransi perlindungan, asuransi plus tabungan, dan asuransi plus investasi. Tahun 2016 merupakan tahun pertama BCA Life beroperasi secara lengkap baik dari infrastruktur pendukung maupun saluran distribusi penjualan, yakni bundled, telemarketing, kumpulan, worksite dan bancaassurance.

Christine menambahkan bahwa  penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih sangat rendah, terlihat dari tingkat protection gap yang saat ini masih tinggi ditengah masyarakat. Untuk itu, tidak hanya memperkuat strategi bisnis dari dalam, BCA Lile juga secara terus menerus memberikan literasi edukasi asuransi melalui program korporasi yang mereka lakukan.

“Tahun ini, bisa dikatakan sebagai tahun akselerating bagi kami. Semua yang kami lakukan adalah bagaimana kami dapat memberikan the right product, to the right customer, through the right channel. Hal ini sudah terbukti dengan pencapaian kami di semester pertama tahun ini,” ungkap Christine.

    Related

    award
    SPSAwArDS