Setiap tahun, sekitar 800.000 jamaah Indonesia bertandang ke Kota Suci Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Setiap tahunnya pula, jumlah jamaah dapat meningkat hingga 100.000 orang. Tingginya jumlah jemaah ini menarik minat hotel asal Arab Saudi, Anjum, untuk serius menggarap segmen konsumen Tanah Air.
Diakui Sales Manager Anjum Hotel Makkah Mohammed Zulkhairi, pihaknya tahun ini menargetkan dapat merangkul konsumen Indonesia paling tidak 10% dari total perjalanan hajinya. Itu artinya, hotel bintang lima yang berdiri pada September 2014 lalu itu ingin menggaet 80.000 tamu asal Indonesia. “Namun, tantangan yang kami hadapi saat ini adalah mayoritas konsumen Indonesia ingin memperoleh servis kelas satu, namun dengan harga yang murah. Kehadiran kami di Indonesia untuk mengubah pola pikir itu,” katanya di Hotel Shangri-La, Rabu (13/5/3015).
Sebagai hotel bintang lima, harga yang ditawarkan Anjum memang cukup tinggi. Zulkhairi menyebut, untuk harga kamar di lantai Adzad dengan dua ranjang, dibanderol seharga 750 Real (Rp 2,6 juta per malam). Harga itu berlaku pada permulaan umrah, yaitu November hingga Januari 2015. Sedangkan pada bulan April ini, untuk kamar yang sama, Anjum menawarkan harga promo menjadi 500 Real hingga akhir Sya'ban atau sekitar pertengahan Juli 2015. Lantai Azad menjadi lantai favorit karena menawarkan pemandangan langsung ke Masjidil Haram.
“Harga kamar berbeda-beda sesuai dengan musim yang dihadapi, apakah musim haji, umrah, atau Ramadhan. Pada tiga musim itu, okupansi hotel mencapai 100%. Sedangkan di luar musim itu, okupansi mencapai 40-80%,” tandasnya.
Di luar peak season tersebut, sambung Zulkhairi, hotel yang 100% sahamnya dimiliki Abdul Latif Jameel Real Estate Investment Co. Ltd itu, memang mengandalkan konsumen setempat ataupun negara tetangga Arab Saudi, seperti Turki, Mesir, dan Unit Emirat Arab, yang kerap melalukan kunjungan kenegaraan ataupun menggelar umrah pemerintah.
Selain melakukan promosi langsung di Indonesia, keseriusan Anjum terhadap pasar domestik juga terlihat dari jumlah tenaga kerja Indonesia yang direkrut. Tahun lalu, Anjum telah memperkerjakan 37 karyawan asal Indonesia di hotelnya. Tahun ini, Anjum akan menambah sekitar 40 tenaga kerja baru, sehingga total menjadi 87 orang dari 600 orang total seluruh karyawan hotel tersebut. “Itu semata-mata kami lakukan agar konsumen Indonesia merasa nyaman berada di hotel. Dengan adanya staf hotel kami yang berasal dari Indonesia, konsumen bisa berkomunikasi langsung menggunakan bahasa ibu mereka, sehingga merasa seperti berada di rumah,” tuturnya sembari menyebut bahwa hotelnya menawarkan pilihan makanan khas Indonesia kepada para tamu.
Anjum pun juga menggandeng para agen perjalanan haji dan umrah di Indonesia untuk mempromosikan hotelnya. Akan tetapi, reservasi kamar hanya bisa dilakukan dari situs resmi Anjum. Artinya, sampai saat ini, agen wisata tidak bisa menjual kamar Anjum secara langsung kepada konsumen. “Kami lakukan itu demi mengontrol stabilitas harga di pasaran. Sebab, ada yang menjual di luar harga standar. Namun, kami memberikan potongan harga dan bonus bagi agen wisata yang memesan kamar dengan membawa banyak jemaah,” terangnya.
Dengan memiliki 1.753 kamar, Anjum menjadi hotel dengan jumlah kamar terbesar di dunia. Seiring perluasan Masjidil Haram tahap dua yang dijadwalkan rampung pada akhir tahun 2016, Anjum pun bersiap bakal kebanjiran tamu lantaran kuota haji akan bertambah. Demi mengantisipasi hal tersebut, pihaknya berencana membangun satu hotel lagi berkapasitas 3.000 kamar. Saat dikonfirmasi, Zulkhairi enggan membeberkan hal tersebut.
“Kami unggul dari segi lokasi yang hanya berjalak 0 kilometer dari Masjidil Haram. Jemaah tak perlu berjalan jauh-jauh, karena kami persis di samping masjid agung itu,” paparnya.
Kampanyekan Anjum Dreams
Dalam memperkenalkan hotelnya ke seluruh dunia, Anjum Hotel Mekkah menyelenggarakan kampanye pemasarnnya bertajuk “Anjum Dreams”. Kampanye ini menuntut Anjum untuk mewujudkan mimpi seseorang untuk menjadi kenyataan setiap tahunnya. Kriteria mimpi yang dipilih Anjum yaitu mimpi tentang pengalaman unik atau perjalanan pribadi yang penuh tantangan. Mimpi pertama jatuh kepada tur keliling dunia Kapten Sami Raffa, lelaki berusia 70 tahun, pensiunan pilot Boeing 747 yang telah mengudara sejak 50 tahun silam
Setidaknya ada 24 kota di dunia yang akan dijejaki Kapten Sami menggunakan pesawatnya Mooney M20R buatan tahun 1995. Pesawat itu diyakini memiliki kemampuan jelajah tanpa henti hingga 7.900 kilometer selama 18 jam 45 menit. Berwal dari kota Winningen, Jerman, pada Selasa (28/4), Kapten Sami akan mengakhiri perjalanannya di Bremen, Jerman pada Jumat, (22/5). Selama periode tersebut, Kapten Sami akan singgah di beberapa kota dunia, seperti Istanbul, Riyadh, Colombo, Kuala Lumpur, termasuk juga Jakarta pada Rabu (13/5). Penerbangan bakal dilanjutkan ke Filipina, Hawaii, Amerika Serikat, Kanada, Islandia, dan kembali lagi ke Jerman.