Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah untuk tidak tergantung pada mata uang dolar Amerika Serikat (AS) dalam setiap kegiatan ekonominya. Upaya ini perlu segera dilakukan agar bisa mengantisipasi melemahnya nilai tukar rupiah.
Arsjad bilang hal ini membuat proses pembayaran lebih efisien, memberikan natural hedging bagi bisnis untuk melindungi dari paparan risiko mata uang. Termasuk pula mengurangi biaya transaksi melalui tarif langsung yang lebih efisien, dan memfasilitasi transfer lebih cepat.
BACA JUGA: Pulihkan Ekonomi, Kadin Serukan Kolaborasi Semua Pihak
“Dalam menghadapi volatilitas nilai tukar mata uang global seperti Dollar dan Euro, Kadin mendukung penggunaan LCS sebagai solusi alternatif. Kami telah melihat bagaimana LCS telah meningkatkan perdagangan bilateral, misalnya perdagangan kami dengan Jepang telah meningkat 10 kali lipat dari tahun 2020 hingga 2021 dari US$ 9,8 juta per bulan menjadi lebih dari US$ 100 dolar setiap bulan,” kata Arsjad melalui keterangannya, dikutip Senin (6/3/2023).
Menurutnya, penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan internasional lebih rasional bagi negara-negara tersebut. Sebab, ketergantungan yang besar pada mata uang global utama akan mengikis nilai tunai mereka dengan proses beberapa konversi dan biaya bank.
Melihat hal ini, Kadin Indonesia melalui keketuaan ASEAN-BAC telah mendorong konektivitas pembayaran regional melalui ASEAN-QR Code dengan landasan LCS. Dengan begitu, pembayaran lintas negara dapat dilakukan melalui unifikasi QR antar ASEAN dengan settlement menggunakan local currency masing-masing.
BACA JUGA: Kadin Tarik Investor dari Kanada, Studi Banding Bandara di Kaltara
Diharapkan ASEAN QR Code mampu mendorong penggunaan LCS di masa depan untuk meningkatkan perdagangan dan mengurangi paparan risiko dari fluktuasi nilai tukar mata uang global. Hingga kini, ASEAN Connectivity melalui ASEAN QR Cross Border Payment telah dikerjasamakan antara tiga negara yaitu Thailand, Malaysia dan Singapura.
Arsjad berharap melalui kepemimpinan sektor bisnis di ASEAN-BAC mampu mendorong policy reform serta implementasi di lebih banyak negara ASEAN dan dialogue ASEAN partners lainnya untuk mendorong konektivitas pembayaran. Dia mengklaim, cara tersebuta membuat aktivitas perdagangan yang semakin efisien dan terdiversifikasi melalui penggunaan LCS akan membantu meningkatkan daya saing bisnis lokal dan meminimalkan dampak fluktuasi nilai tukar mata uang global pada perekonomian Indonesia.
“Kadin Indonesia dan ASEAN BAC siap terus mendukung berbagai upaya dalam meningkatkan perdagangan internasional Indonesia dan meminimalkan risiko dari fluktuasi nilai tukar mata uang global,” tuturnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg nilai tukar rupiah pada Senin 6 Maret 2023 pukul 09.45 menguat tipis sebesar 1,5 poin atau 0,01%. Tercatat, nilai tukar rupiah terhadap US$ sebesar Rp 15.309.
Editor: Ranto Rajagukguk