Wedding marketplace BrideStory hadir untuk membantu calon pengantin mewujudkan pernikahan impiannya. Para calon pengantin bisa terhubung dengan berbagai vendor yang menawarkan jasa fotografi, dekorasi, fesyen, dan jasa pernikahan lainnya. Saat ini, BrideStory mengklaim telah memiliki 16.000 vendor.
Andhira Rachmawati, Country Director Bridestory Indonesia mengatakan, saat ini, terdapat 500 ribu pengunjung website BrideStory tiap bulannya. Sementara, untuk aplikasi mobile, pihaknya mengklaim telah diunduh 200 ribu kali sejak awal peluncuran pada Februari 2016.
“Walaupun peluncuran aplikasi kami lebih lama dibandingkan website kami, tapi 80% penjualan yang datang ke vendor itu dari aplikasi,” kata Andhira di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Andhira menambahkan, dalam upaya membantu calon pengantin, BrideStory pun memperkenalkan aplikasi mobile Hilda. Hilda sebagai wedding assistant akan membantu calon pengantin mendapatkan penawaran terbaik dari vendor-vendor yang ada di platform BrideStory.
Lalu, untuk memastikan kualitas layanan suatu vendor, BrideStory menghadirkan fitur review. Para pengantin yang telah menggunakan jasa vendor bisa membagikan pengalamannya di fitur tersebut. Ulasan yang mereka buat tentu bisa menjadi masukan bagi vendor maupun menjadi bahan referensi bagi calon pengantin lainnya dalam memilih vendor.
Andhira memaparkan, pada awalnya sangat sulit meyakinkan vendor untuk bergabung dengan BrideStory. Alasannya, mereka sudah terbiasa menjalankan bisnis secara tradisional, yaitu bertemu orang satu per satu.
“Kami mengedukasi mereka untuk memanfaatkan teknologi yang dapat meningkatkan usaha mereka. Dengan bergabung bersama kami, mereka bisa memperluas penjualan. Mereka hanya menaruh profil di website, nikmati 500 ribu pengunjung tiap bulan, dan mereka akan mendapat pertanyaan-pertanyaan dari pengguna BrideStory,” tambah Andhira.
Tahun ini, BrideStory menargetkan 18 ribu vendor yang bergabung. Hingga Agustus ini, Andhira menyebut angka tersebut hampir mendekati. Dan, ia meyakini target tersebut akan tercapai bahkan melampaui.
Editor: Sigit Kurniawan
