Circular fashion adalah istilah dalam dunia fesyen yang erat kaitannya dengan gaya hidup berkelanjutan. Lebih lengkapnya, istilah yang satu ini menggabungkan konsep berkelanjutan dan ekonomi sirkular.
Sesuai prinsip berkelanjutan, circular fashion hadir dengan tujuan untuk mendorong pengurangan limbah tekstil. Selain itu, konsep tersebut juga bertujuan untuk mengurangi perilaku berbelanja konsumen.
Mengutip dari laman Sustainable Fashion Forum, circular fashion adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah sumber daya alam yang digunakan untuk membuat pakaian, sehingga dapat mengurangi sampah tekstil. Singkatnya, circular fashion mendorong produsen untuk membuat produk fashion baru yang berasal material lama.
BACA JUGA Thrifting: Solusi Fast Fashion yang Makin Populer bagi Kaum Muda
Artinya, konsep ini membuat bahan akan digunakan kembali dan didaur ulang secara terus menerus. Dikutip dari Vogue, circular fashion juga berfokus pada produksi yang tak menggunakan teknik atau bahan apa pun yang beracun atau berbahaya bagi alam.
Dengan begitu, limbah dan polusi akibat proses produksi tekstil pun dapat berkurang.
“Ini adalah istilah yang agak lebih luas yaitu ‘busana berkelanjutan’, karena circular fashion ini sendiri menggabungkan prinsip keberlanjutan dan sirkularitas,” kata Dr Anna Brismar, perempuan yang menciptakan istilah tersebut pada tahun 2014, dikutip dari Harpers Bazaar.
Konsep ini juga bukan hanya membahas mengenai fashion, melainkan juga semua barang yang menggunakan bahan garmen. Dengan begitu, semua produk tekstil yang sudah lama dipakai akan diperbaiki atau didesain ulang, kemudian disewa, ditukar atau dijual dengan barang bekas.
Keuntungan menerapkan circular fashion
Konsep circular fashion tentu saja memiliki manfaat untuk lingkungan dan sosial. Dalam penerapannya, masyarakat dituntut untuk melakukan recycle (daur ulang) dan reuse (penggunaan kembali).
BACA JUGA Sustainable Fashion: Tetap Fashionable dengan Model Berkelanjutan
Selain itu, saat menerapkan circular fashion, masyarakat juga harus menghindari penggunaan produk baru agar tidak menambah sampah dari industri fashion. Dengan kata lain, circular fashion juga akan berdampak pada jumlah bahan mentah yang diolah menjadi sebuah produk.
Selanjutnya, circular fashion juga mendukung promosi energi hijau, karena prosesnya akan membantu mengurangi polusi. Kesimpulannya, circular fashion adalah sebuah konsep yang ramah lingkungan untuk mendukung upaya meminimalisasi limbah tekstil serta mengurangi kebiasaan berbelanja masyarakat.
Editor: Ranto Rajagukguk