Storytelling sebagai marketing tool dapat secara efektif membuat audiens menjadi lebih dekat dengan brand. Sebuah storytelling yang baik akan mampu memikat perhatian pelanggan hingga tercipta hubungan emosional.
Storytelling disebut sebuah seni sekaligus sains. Berdasarkan riset, sebuah cerita dapat mengaktifkan hormon oksitosin yang mendorong pembentukan rasa kepercayaan dan empati yang mendalam.
Cerita yang menarik dapat memotivasi bahkan secara positif memengaruhi perilaku seseorang. Storytelling dapat mengubah human behaviors dan mendorong seseorang untuk mengambil sebuah tindakan yang penting.
Apa itu storytelling?
Menurut Great Content, storytelling adalah sebuah seni kuno yang mengekspresikan bagaimana manusia berinteraksi, berkomunikasi secara naratif, dan memberikan gambaran situasi, sehingga tercipta serangkaian imajinasi dalam benak audiens. Dilansir dalam Hubspot, storytelling menggunakan kata-kata dalam menciptakan dunia dan pengalaman baru dalam imajinasi pembaca dan pendengar.
BACA JUGA: 7 Tips Membangun Brand Attraction dengan DNA Brand yang Kuat
Tips untuk powerful storytelling
Berikut terdapat enam tips dalam membangun powerful storytelling yang dilansir dari artikel Entrepreneur.
1. Kenali target audiens
Sebelum Anda mulai melakukan storytelling, penting bagi Anda untuk mengetahui terlebih dahulu siapa target audiens Anda. Pahami secara demografis, geografis dan psikografis audiens, baik dari segi usia, gender hingga tingkat pendapatan.
Makin relate sebuah cerita dengan latar belakang audiens Anda, maka kemungkinan storytelling Anda bisa berhasil akan kian besar. Anda bisa mendapatkan seluruh informasi tentang audiens Anda melalui riset pasar dan survei.
Sekali Anda memahami target audiens, maka akan mampu menarik sepenuhnya perhatian audiens. Kuncinya adalah apa yang akan membuat orang ingin mencari lebih dalam tentang cerita Anda.
Sebagai contoh, Anda adalah brand fitness. Anda bisa mengemas brand dalam storytelling berikut ini.
“Apakah Anda merasa lelah, lesu, dan tidak termotivasi? Temukan berbagai program workout yang dapat mengubah hidup Anda.”
2. Ciptakan cerita yang menarik
Alur cerita yang menarik penting untuk membangun kedekatan dan hubungan emosional dengan target audiens. Brand story Anda perlu menjadi unik dan stand out dibanding kompetitor.
Storytelling yang baik harus memiliki pesan yang jelas, mudah dipahami, original, menggambarkan misi dan nilai brand Anda. Anda bisa memasukkan real-life experience dan testimoni pelanggan agar cerita Anda makin personal.
BACA JUGA: Storytelling: Ciptakan Hubungan Emosional Antara Brand dan Pelanggan
3. Sisipkan storytelling yang emosional
Emosi menjadi unsur yang begitu kuat dan berperan penting dalam brand storytelling. Emosi yang terbangun akan memberi resonansi yang selaras dengan audiens Anda.
Sebagai contoh, Anda bisa membuat storytelling tentang kisah sukses founder, kisah bagaimana produk dapat membantu pelanggan, atau menampilkan cerita bagaimana brand bisa berdampak pada lingkungan. Cerita-cerita ini menyentuh sisi-sisi personal audiens sehingga dapat relate dengan pesan yang ingin disampaikan.
4. Optimalkan storytelling dengan gambaran visual
Gambar atau bentuk visual menjadi bagian penting dalam menyampaikan brand story. Visualisasi mampu membawa cerita menjadi kisah yang benar-benar hidup dan sulit dilupakan oleh siapa saja yang mendengar dan melihatnya.
Visual mampu meningkatkan relevansi dan emotional touch dalam sebuah cerita. Visualisasi ini dapat berbentuk infografis, video, gambar, maupun ilustrasi.
Sebagai contoh, jika memiliki brand makanan, Anda dapat menggunakan sebuah ilustrasi keluarga kecil yang dengan bahagia menikmati makanan sehat bersama-sama di ruang tengah.
5. Cerita yang menginspirasi
Cerita tidak hanya dibuat untuk menarik perhatian audiens saja. Namun, lebih dari itu.
Cerita tentunya harus dapat menginspirasi orang untuk mulai mengambil tindakan yang berarti bagi bisnis Anda. Jika Anda ingin membuat storytelling untuk meningkatkan penjualan, maka doronglah orang untuk secara sukarela untuk mulai mengunduh aplikasi Anda dan membuat akun.
Storytelling yang baik mungkin akan menjadi sia-sia jika tidak bisa memberikan output yang tepat. Tiga hal penting yang perlu Anda perhatikan, yaitu komunikasikan call-to-action (CTA) Anda dengan menarik, tunjukkan keuntungan yang didapatkan audiens jika mengikuti instruksi Anda, berikan kemudahan bagi audiens saat akan melakukan aksinya.
BACA JUGA: Empathy Map: Human-Centered Design, Lebih Dekat dengan Pelanggan
6. Gabungkan storytelling dalam strategi marketing
Untuk mendapatkan hasil yang baik dari storytelling yang dibuat, Anda perlu mengintegrasikan storytelling dalam strategi pemasaran. Strategi ini dapat dilakukan pada email marketing, social media marketing, dan iklan.
Jangan lupa untuk mengukur kesuksesan storytelling Anda. Evaluasi selalu penting agar Anda dapat benar-benar memastikan apakah storytelling telah relevan atau perlu perbaikan.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu storytelling dan enam tips powerful yang bisa Anda lakukan untuk membuat storytelling marketing. Pastikan storytelling marketing Anda otentik sesuai dengan nilai dan misi brand Anda.
Buatlah storytelling yang selaras dengan karakteristik target audiens Anda, sehingga benar-benar menjadi unik, personal, dan emosional. Untuk bisa memahami lebih dalam mengenai apa itu storytelling secara lebih dalam, Anda dapat mengikuti event Marketeers Hangout 2023 di Ciputra Artpreneur, Jakarta.
Acara ini akan diselenggarakan pada 18 September 2023 yang mana salah satu sesi pada acara tersebut akan mengusung tema tentang Writing Brand Story. Jangan sampai kehabisan tiket, book your seat sekarang juga di Marketeers Hangout 2023.
Editor: Ranto Rajagukguk