Apa Kata Singapura Tentang Sumpit dan Keamanan Makanan?

marketeers article

Jangan gunakan kembali sumpit sekali pakai (disposable chopsticks), kecuali ia digunakan hanya sekali setelah pembelian. Pasalnya, sumpit mengandung bahan kimia berbahaya, menurut Asosiasi Konsumen Singapura (CASE) baru-baru ini

Mereferensikan hasil pengujiannya pada 20 merek sumpit sekali pakai yang dibeli dari department store, supermarket dan warung kelontong di Singapura, CASE mengatakan sumpit sekali pakai yang dijual di Singapura masih aman untuk digunakan karena mengandung kurang dari 400 mg/kg residu belerang dioksida. Namun, lagi-lagi, mereka harus digunakan sekali saja.

Kandungan itu berada di bawah ambang batas untuk residu belerang dioksida yang ditetapkan oleh pemerintah China dan Taiwan, yang masing-masing sebesar 600 mg/kg dan 500 mg/kg. Singapura tidak memiliki standar sendiri yang mengatur jumlah residu sulfur dioksida yang dapat diterima dalam sumpit sekali pakai.

CASE juga tidak menguji sumpit yang disediakan di warung makanan dan restoran yang dimasak. Sebab, bagian itu sedang diuji oleh Agri-Food & Veterinary Authority dan ditemukan bahwa sumpit-sumpit tersebut memenuhi standar keamanan.

CASE melaporkan bahwa merek dengan sisa sulfur dioksida paling rendah adalah Yanagi Chopstick, merek sumpit impor dari Jepang yang dibeli di Iroha Mart, Chinatown Point. Sumpit ini mengandung 7 mg/kg residu

Sedangkan, merek dengan residu sulfur dioksida tertinggi adalah BM 40 Disposable Bamboo Chopstick CleanPac, yang dibeli di Super Budget Store, Singapura dengan kandungan 364 mg/kg residu.

Sulfur dioksida pada dasarnya digunakan sebagai bahan pemutih dan dapat mencegah pertumbuhan jamur serta hama pada sumpit sekali pakai. Namun, senyawa itu berbahaya bagi sistem pernapasan ketika hadir dalam jumlah besar. Ia juga mudah bereaksi dengan zat untuk membentuk asam sulfur dan sulfat, yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan alergi kulit.

CASE menyarankan konsumen untuk menghindari penggunaan sumpit sekali pakai yang terlihat terlalu putih atau berbau tajam, sebab keduanya merupakan indikator residu bahan kimia. Ini juga mengingatkan konsumen bahwa sumpit sekali pakai tidak boleh digunakan kembali.

Menurut New Straits Times, tes serupa tentang sulfur dioksida pada sumpit sekali pakai buatan China dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Malaysia pada tahun 2016. Ini terjadi setelah munculnya kekhawatiran bahwa sumpit tersebut mengandung sejumlah bahan kimia yang tidak aman.

Editor: Sigit Kurniawan

Related