Apa Makna di Balik Kampanye #WhyWeWearBlack?

marketeers article

Beberapa hari terakhir ini, media sosial diramaikan dengan hashtag #WhyWeWearBlack dan #WhyIWearBlack. Sederet selebriti Hollywood, seperti Olivia Holt, America Ferrera, dan Natalie Portman pun tampak menggunakan hashtag ini pada akun Instagram mereka. Lalu, apa sebenarnya makna dibalik kampanye #WhyWeWearBlack dan #WhyIWearBlack ini?

Gelaran Golden Globes 2018 menjadi awal mula kehadiran kampanye #WhyWeWearBlack dan #WhyIWearBlack. Dilansir dari businessoffashion.com (BOF), kampanye ini merupakan bentuk protes terhadap tindakan sexual harassment, sexual assault, dan gender bias yang kerap menimpa kaum hawa.

Pascamerebaknya isu ini, sekitar 300 tokoh perempuan termasuk para aktris Hollywood pun berinisiatif membentuk gerakan Time’s Up sebagai bentuk protes terhadap bentuk sexual harassment. November lalu, mereka menyerukan untuk menggunakan pakaian berwarna hitam pada gelaran Golden Globes guna mengekspresikan solidaritas mereka terhadap para korban pelanggaran seksual.

“Setelah semua perilaku mengejutkan dan mengerikan, beberapa perempuan di industri ini berkumpul dan berpikir bahwa kita harus melakukan sesuatu. Apa yang bisa dilakukan Hollywood untuk membantu perubahan sistemik? Tidak cukup memiliki beberapa hashtag,” ungkap penata gaya Hollywood sekaligus salah satu inisiator Time’s Up, Arianne Phillips kepada BOF.

Lebih dari itu, parade hitam pada gelaran Golden Globes pun menjadi langkah berikut yang diambil para aktivis ini. Tindakan ini kemudian dikampanyekan melalui hashtag #WhyWeWearBlack dan #WhyIWearBlack.

Bentuk kampanye ini akhirnya berhasil menarik sekitar 16.000 sumbangan dengan total dana sumbangan mencapai US$ 13 juta. Arianne mengatakan, dana ini akan digunakan sebagai subsidi bagi para korban pelecehan seksual, penyeraangan, atau penganiayaan di tempat kerja. “Hal ini akhirnya membuahkan sesuatu. Bukan semacam kampanye semata,” ungkap Arianne.

Jika Hollywood punya cara untuk mengkampanyekan perubahan melalui #WhyWeWearBlack dan #WhyIWearBlack. Bagaimana dengan kita?

Editor: Sigit Kurniawan

Related