Apa Untungnya Kolaborasi Bank Sampah dengan Koperasi?

marketeers article

Gerakan bank sampah di Indonesia makin besar dan menunjukkan greget. Gerakan yang dimotori oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mulai disambut oleh banyak pihak, termasuk kementerian lainnya. Salah satunya, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM).

Pihak KUKM tertartik mengintegrasikan bank sampah dengan sistem koperasi. Hal ini disampaikan oleh Sudirman selaku Direktur Pengelolaan Sampah KLHK kepada Marketeers.

“Menteri KUKM AAGN Puspayoga tertarik untuk mengintegrasikan bank sampah dengan KUKM. Tiap-tiap bank sampah di daerah akan dipayungi dalam satu bank sampah induk,” kata Sudirman.

Di Makassar, ada bank sampah induk memayungi 240 unit bank sampah, di Malang memayungi 450 unit,  dan bank sampah induk di Surabaya memayungi 390 unit. Kerjasama ini mengusung benefit bagi bank sampah. Mereka, kata Sudirman, akan mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Mereka juga akan didukung dalam operasionalnya oleh Kementerian KUKM.

“Sinergi ini sangat bermanfaat.  Selain itu, bank-bank sampah ini juga terus mengembangkan diri. Tidak sekadar memilah, tetapi juga memproduksi hasil pilahan itu sehingga mendongkrak nilai dari sampah itu,” imbuh Sudirman.

Sampai hari ini, di seluruh Indonesia, sudah ada 3.980 bank sampah. Mereka tersebar di 179 kabupaten kota. Omzet yang berputar mencapai Rp 17,5 miliar per bulannya. Artinya, perputaran nilai uangnya juga cukup lumayan. Dari jumlah bank sampah tersebut, sudah ada sekitar 137.000 nasabah bank sampah tersebut. 

    Related

    award
    SPSAwArDS