Yang Perlu Anda Siapkan Sebelum Memutuskan Hamil

marketeers article
32487623 home cozy portrait of pregnant woman resting at home on sofa

Menurut data Kementerian Kesehatan jumlah kasus kematian bayi pada semester 1 tahun 2017  sebanyak 10.294 kasus dan angka kematian ibu pada semester 1 tahun 2017 ada 1.712 kasus. Angka ini oleh Kemenkes dinyatakan turun dibandingkan tahun 2015 dan 2016. Namun, pemerintah dan pihak terkait harus tetap bekerja sama untuk menyelamatkan ibu dan bayi dari gangguan kehamilan serta kelahiran.

Jika akan berencana hamil, sebaiknya calon ibu mempersiapkan diri. Misalnya, mengetahui perubahan hormon. Alasannya, perubahan hormon ini bisa menyebabkan perubahan psikologis dan perilaku seperti mudah marah, ketakutan berlebihan, maupun kesedihan berkepanjangan. Selain itu, ibu hamil juga perlu menjaga asupan nutrisi, menghentikan kebiasaan buruk seperti minum alkohol dan merokok. Kondisi kesehatan yang tidak normal dan gaya hidup tidak sehat dapat menjadi pemicu terjadinya komplikasi selama kehamilan.

Health Claim Senior Manager Sequis dr. Yosef Fransiscus menyarankan perempuan yang berencana hamil atau ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Apalagi jika hamil dan melahirkan sudah melewati fase golden age. Alasannya, rentan terkena komplikasi bahkan berisiko tinggi pada terjadinya kematian.

“Kehamilan yang berisiko tinggi harus diawasi dengan ketat oleh dokter spesialis kandungan dan dilakukan pengawasan secara intensif,” ujarnya.

Ia menambahkan selama berlangsung masa kehamilan, calon Ibu perlu menjaga asupan gizi untuk menjaga pertumbuhan janin. Perkembangan calon buah hati telah dimulai sejak dalam kandungan. Kehidupan pada 1.000 hari pertama janin merupakan masa krusial yang menentukan kualitas tumbuh kembang anak.

Jika kehamilan ibu bermasalah sehingga memerlukan penanganan persalinan khusus yang membutuhkan biaya tambahan, hal ini bisa menjadi masalah besar dan berpotensi menimbulkan stres pada ibu dan keluarga. Padahal stres pada ibu hamil dapat memicu terjadinya keguguran, kematian janin, dan kelahiran bayi prematur atau bahkan kematian pada ibu saat melahirkan.

Menyadari tingginya risiko yang dapat terjadi pada ibu hamil, dr. Yosef menyarankan agar keluarga melalukan persiapan fisik, rutin memeriksakan diri ke dokter, dan memiliki asuransi khusus perempuan yang memberikan perlindungan jika terjadi risiko komplikasi kehamilan dan kelainan janin.

35860987 – consultation of pregnant young woman with doctor in hospital.

Saat ini, biaya persalinan normal di bidan diprediksi membutuhkan dana rata-rata sekitar Rp 3 juta. Belum lagi bila harus melahirkan melalui proses operasi caesar dan jika terjadi risiko komplikasi kehamilan akan memerlukan biaya yang tinggi.

Vice President of Life Operation Division Sequis Eko Sumurat mengatakan, keluarga yang berencana untuk memiliki anak perlu mengantisipasi adanya risiko gangguan pada kehamilan melalui perlindungan asuransi. Hal ini diperlukan karena bisa berdampak pada risiko finansial keluarga. Tentu, dana yang dibutuhkan akan jauh lebih besar daripada yang diprediksi di awal kehamilan.

Beberapa kasus risiko kehamilan sering kali tidak dapat terdeteksi pada awal kehamilan. Acap kali disadari ketika telah terkena komplikasi dan harus sesegera mungkin dilakukan tindakan medis.

“Beratnya urusan biaya pengobatan akan menyumbang naiknya angka kematian ibu dan bayi serta angka kemiskinan,” pungkas Eko.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS