APJII: Banyak Masyarakat Mulai Peduli terhadap Internet Protocol Mereka
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengadakan Indonesia Network Information Center (IDNIC) Workshop Session beberapa waktu lalu. Menariknya, para peserta acara ini kebanyakan datang dari kalangan korporasi, kampus, selain para anggota penyelenggara (ISP dan NAP). Ini bukti bahwa kalangan tersebut mulai peduli terhadap kepemilikan internet protocol (IP)-nya alias tidak hanya menggunakannya.
Data IDNIC-APJII menyebutkan, dari sekitar empat ribu universitas di seluruh Indonesia, baru 200 universitas yang peduli terhadap kepemilikan IP. Jumlah ini kurang dari 10%. Berbagai kegiatan pun dilakukan keduanya untuk meningkatkan angka di atas.
Workshop dari IDNIC sendiri merupakan kegiatan rutin di APJII. Workshop ini menjadi wahana bagi IDNIC untuk menjelaskan dan memaparkan produknya, yakni IP. Simpelnya, bila diibaratkan kepemilikan kendaraan bermotor, workshop ini menjadi wahana IDNIC untuk menjelaskan layanan purnajualnya kepada pemilik IP. Harapannya, pemilik IP lebih peduli dan bisa mengelolanya lebih baik. Hal tersebut relevan, jika mempertimbangkan faktor potensi kejahatan di dunia maya yang memanfaatkan teknologi internet.
Adi Kusuma, Ketua Unit IDNIC APJII, menjelaskan workshop rutin ini terdiri dari beberapa kelas yang mengarah pada level advance. Topik pembahasan pun lebih banyak soal security IP dan internet resources management (IRM).
“Sebelum bicara soal security, kami mulai dengan IRM. Sebab itu adalah fondasi sebelum kita bicara hacking, phishing, dan lain-lain,” ujar Adi dalam siaran resminya.
Selama IDNIC Workshop, para peserta juga diminta membagikan pengalaman masing-masing dalam mengelola IP-nya dan solusinya.
Editor: Sigit Kurniawan