Semenjak diluncurkan pada tahun 2017, aplikasi Mobile JKN mulai diterima oleh masyarakat Indonesia. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang mengunduh dan menggunakan aplikasi Mobile JKN pun semakin banyak. Peningkatan jumlah pengunduh Mobile JKN juga berdampak pada semakin berkurangnya antrean di kantor cabang, seperti di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Selatan.
“Aplikasi Mobile JKN diciptakan sebagai bentuk komitmen BPJS Kesehatan untuk mempermudah peserta dan mengefisiensikan bisnis proses kami,” ujar Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jakarta Selatan Sudarto KS dalam siaran resminya.
Sudarto menambahkan, aplikasi Mobile JKN membuat peserta tidak perlu lagi harus datang ke kantor cabang hanya untuk mengurus beberapa keperluan. Melalui aplikasi ini, peserta bisa mengganti faskes, melihat tagihan, mengganti alamat, bahkan untuk melakukan penyaringan secara daring.
Tidak hanya itu, peserta juga tidak perlu lagi membawa Kartu KIS untuk berobat karena sudah ada menu KIS Digital di aplikasi Mobile JKN. “Semakin banyak peserta yang mengunduh Mobile JKN, ketergantungan peserta untuk datang ke kantor cabang setiap ada keperluan perubahan data terus terus berkurang,” kata Desfauzi Umar, Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Kantor Cabang Jakarta Selatan.
Sebelum Mobile JKN ada, untuk Kantor Cabang Jakarta Selatan setiap harinya lebih dari seribu peserta datang. Tapi saat ini, hanya sekitar lima ratus peserta yang berkunjung ke kantor cabang setiap harinya. “Penurunan ini salah satunya karena peserta lebih memilih menggunakan Mobile JKN untuk beberapa keperluan,” tutup Desfauzi.
Editor: Sigit Kurniawan