Aplikasi Musik JOOX Telah Diunduh Dua Juta Kali di Indonesia

marketeers article

Tak bisa dipungkiri, era internet telah mengubah cara seseorang menikmati musik. Bukan hal yang mengejutkan apabila Indonesia dipadati oleh banyak layanan musik streaming. Salah satunya adalah JOOX yang kehadirannya di bawah oleh kemitraan MNC dengan Tencent Group dari Tiongkok.

Head of Content JOOX Indonesia Girindra Prabowo kepada Marketeers mengatakan, yang membedakan antara JOOX dengan layanan musik streaming lain adalah konten lokal yang disajikan.

“Tim konten kami mengkurasi betul apa yang disukai orang Indonesia. Kami memberikan konten musik berkaitan dengan sesuatu yang Indonesia banget, seperti Hari Kartini, 17 Agustus, Puasa, Lebaran, dan sebagainya,” katanya beberapa waktu lalu.

Sedangkan konten internasional, sambung Girindra, juga harus dikemas dengan gaya lokal. Hal ini perlu dilakukan agar ada kesamaan antara konsumen dengan musik yang dihadirkan JOOX.

Girindra mengaku, sejak diluncurkan nasional pada Oktober tahun lalu, JOOX telah diunduh di platform Android sebanyak dua juta kali. Kendati menolak menyebut jumlah subscribers, Girindra bilang, konsumen Indonesia cukup lama dalam mendengarkan musik secara streaming.

“Rata-rata satu orang mendengarkan musik di JOOX selama 30 menit hingga satu jam. Musik yang paling banyak didengarkan adalah EDM dan pop,” jelasnya.

Adapun secara demografis, pengguna terbesar datang dari kalangan millenial, alias mereka yang berusia 15 hingga 25 tahun. Pengguna Android pun adalah pengunduh terbanyak JOOX di Tanah Air.

Untuk strategi monetisasi, JOOX selama ini mengandalkan pemasukan dari iklan berbayar baik visual maupun audio, serta dari pelanggan VIP yang bisa mengakses dan mengunggah seluruh musik secara bebas, tanpa iklan. Harga berlangganan VIP JOOX dibanderol Rp 49.000 per bulan.

“Tim JOOX sangat mengawasi kompetitor. Mereka sangat ribet sekali. Kami mengerti bahwa anak-anak ABG belum punya kartu kredit, sehingga membatasi mereka untuk berlangganan,” terangnya.

Girindra bilang, saat ini, metode pembayaran dengan sistem potong pulsa masih menjadi alternatif. Namun, ke depan, pihaknya akan mempermudah cara pembayaran bagi pelanggan.

Editor: Sigit Kurniawan

Related