Headset realitas campuran Vision Pro baru dari Apple yang harganya tinggi membuat banyak orang bertanya-tanya apakah itu benar-benar akan dijual. Diluncurkan pekan lalu di Worldwide Developers Conference tahunan Apple, Vision Pro, kategori produk baru pertama perusahaan sejak Apple Watch diluncurkan pada tahun 2015, hadir dengan banderol harga US$ 3.500 atau sekitar Rp 52 jutaan.
Ini membuatnya lebih dari tiga kali lipat harga Meta Quest Pro, yang harganya US$ 999. Sama seperti Meta yang memiliki headset Quest 3 yang lebih terjangkau seharga US$ 499, Apple juga diperkirakan memproduksi versi Vision Pro yang lebih murah.
Menurut informan Apple Mark Gurman, raksasa teknologi itu “sudah mengerjakan model yang lebih murah untuk membawa kategori produk baru ke lebih banyak orang,” dengan headset yang mungkin menggunakan nama Apple Vision atau Apple Vision One.
BACA JUGA: Apple Vision Pro: Kacamata AR/VR Rp 50 Jutaan, Secanggih Apa?
“Namun, perusahaan saat ini merencanakan rilis model yang lebih murah paling cepat akhir tahun 2025, yang berarti itu tidak akan debut sekitar dua tahun setelah Vision Pro asli,” kata Gurman dikutip dari DigitalTrends, Senin (12/6/2023).
Untuk mengurangi harga produk, elemen Vision Pro harus diturunkan atau dibuang. Misalnya, Gurman menyarankan agar Apple memasang layar dengan kualitas lebih rendah daripada yang ada di Pro.
Selain itu, perusahaan juga dapat memilih chip tingkat iPhone atau chip Mac yang lebih lama, dan menggunakan lebih sedikit kamera yang akan mengurangi kemampuan kinerjanya dibandingkan dengan model premium. Apple mungkin juga menggunakan desain ikat kepala yang lebih sederhana, kata Gurman, dan memerlukan AirPods untuk audio spasial sebagai pengganti speaker yang terpasang di Vision Pro.
BACA JUGA: Luncurkan Perangkat AR/VR, Apple Ingin Ulang Kesuksesan iPhone
Perubahan lain mungkin termasuk perpindahan ke pengatur fisik untuk jarak interpupillary (jarak antara pusat mata Anda) melalui yang otomatis, dan kemungkinan penghapusan fitur, seperti kamera 3D. Akan tetapi, Gurman menyarankan perangkat tersebut akan mempertahankan layar EyeSight eksternal yang menunjukkan mata pemakainya, dan juga sistem pelacakan mata dan tangan yang menghilangkan kebutuhan akan pengontrol tangan.
“Dikombinasikan dengan proses produksi yang lebih halus, skala ekonomi, dan bingkai yang lebih murah, saya membayangkan Apple dapat menurunkan harga beberapa ratus dolar,” ujar Gurman.
Editor: Ranto Rajagukguk