Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) kembali berpartisipasi dalam acara Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) 2024. Tahun ini, asosiasi tersebut mempresentasikan koleksi dengan tema kolektif “Fashion Fusion in Elegance: Bridging Generations”.
Berdiri sejak tahun 1993, APPMI didirikan oleh Poppy Dharsono, Hari Dharsono, dan Pia Alisjahbana. Kini, asosiasi tersebut menaungi para perancang busana Indonesia, baik yang fokus pada busana konvensional maupun busana muslim yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
APPMI memiliki misi untuk merancang, mengembangkan, dan membina dunia mode. Asosiasi ini berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia secara umum, serta memajukan dunia mode secara khusus.
BACA JUGA: Dukung Industri Fesyen, JF3 Kembali Digelar
APPMI sangat konsisten dalam mempresentasikan karya mereka di JF3. Selama 11 tahun, para desainer asosiasi ini telah menghiasi panggung parade show JF3.
Pada presentasi APPMI yang kedua belas di JF3, asosiasi ini menampilkan karya sang pendiri, Poppy Dharsono, bersama Harry Hasibuan, Riki Damanik, dan APPMI Muda Sustainable Fashion. Memadukan perspektif unik mereka untuk menciptakan koleksi yang harmonis dan elegan “Fashion Fusion in Elegance: Bridging Generations” merayakan sinergi antara inovasi anak muda dan keahlian berpengalaman, menghadirkan perpaduan gaya kontemporer dan klasik.
Dalam hal ini, Poppy Dharsono menggabungkan batik dengan blue denim dalam keseluruhan koleksinya. Diperkaya dengan Teknik jacquard dan sentuhan personal ala Poppy Dharsono, busana-busana yang ditampilkan di JF3 membius para pencinta fesyen Tanah Air.
Sementara itu, Harry Hasibuan merupakan desainer di balik merek Haze Be Wear. Telah berkarya selama lebih dari 12 tahun, saat ini Harry menjabat sebagai pengurus APPMI SUMUR.
Koleksi terbarunya, “Where Classic Meets Chic”, terinspirasi dari kesederhanaan dan quiet luxury. Koleksi ini menggunakan material linen dan ditujukan untuk mereka yang menginginkan gaya minimalis, namun tetap elegan.
BACA JUGA: HINT Kenalkan Parfum Fabrics Series yang Terinspirasi dari Dunia Fashion
Terakhir, Riki Dinamik, seorang desainer busana perempuan yang mengkhususkan diri dalam pembuatan made-to-order, berfokus pada upaya pelestarian dan promosi warisan budaya Sumatera Utara dengan memanfaatkan kain tradisional seperti ulos dan songket dalam rancangan busana kontemporer yang menggabungkan sentuhan bordir, patch, hiasan manik-manik, dan manipulasi kain.
Pada acara JF3, Riki menampilkan koleksi yang terinspirasi oleh busana klasik, seperti kebaya, beskap, dan korset, dengan penggunaan wastra Sumatera Utara, organza, lace, dan sutera satin, menyajikan interpretasi modern dan segar atas siluet tradisional dalam tema “Kreasi Wastra dengan Mood Muda dan Fresh“.
Editor: Ranto Rajagukguk