Starbucks telah lama dikenal sebagai kedai kopi yang mampu menawarkan puluhan ribu kombinasi minuman kepada pelanggan. Dari setiap sajian kopi yang dibuat, ada tangan barista yang menjadi garda terdepan Starbucks berhadapan dengan pelanggan.
Sebagai bentuk penghargaan, Starbucks Indonesia untuk kesepuluh kalinya menggelar Starbucks Coffee Ambassador Cup. Ajang ini dibuat untuk mencari sosok Starbucks Coffee Master yang memiliki passion tinggi pada kopi. Sebuah coffee master akan mengenakan apron berwarna cokelat yang menandakan ia adalah barista dengan tingkat pengetahuan tertinggi di Starbucks.
Anthony Cottan, Direktur Starbucks Indonesia mengatakan, Starbucks Coffee Ambassador akan mengemban tugas memperkenalkan dan berbagai pengetahuannya mengenai kopi baik pada sesama barista, maupun pada customer.
“Ini merupakan ajang paling tinggi di Starbucks. Kami menggali potensi yang ada pada barista Starbucks,” terangnya.
Tahun ini, ada 150 coffee master dari berbagai gerai Starbucks di Indonesia yang mengikuti kompetisi tersebut. Mereka ditantang menjalani tes mengenai pengetahuan soal kopi, peralatan dan teknik seduh, kemampuan berkomunikasi, tes tertulis, da pendidikan lapangan selama enam bulan.
Dari 150 orang, disaring menjadi 27 peserta, lalu menciut lagi menjadi 14 peserta, hingga akhirnya menyisakan sembilan barista yang memperebutkan gelar Starbucks Coffee Ambassador.
Saat malam final, peserta diwajibkan membuat tiga jenis minuman, yaitu signature drink, manual brewing, dan latte-art. Masing-maisng minuman itu secara berurutan mengikuti kaidah tiga jenis pertandingan bergengsi di dunia kopi, yaitu IBC, IBRC, dan ILAC.
Keluar sebagai pemenang adalah Yosie Kristianti, barista yang kerap menyapa pelanggan di Starbucks Reserve Paris van Java, Bandung. Yosie berkesempatan untuk mengikuti ajang World Brewers Cup, dengan terlebih dahulu mengikuti seleksi di tingkat nasional.
Yosie bergabung dengan empat barista Starbucks Indonesia yang mengenakan apron cokleat, sehingga totalnya menjadi lima barista.
Bagi sebuah jaringan kopi besar macam Starbucks, keberadaan barista menjadi kebutuhan vital. Apalagi, jumlah gerai yang terus bertambah dan kini hampir 250 gerai, Starbucks selalu membutuhkan tangan-tangan yang mahir dalam meracik kopi. Saat ini, dari 3.500 pegawai Starbucks di Indonesia, 70%-nya adalah barista.
Dalam malam final acara tersebut yang berlangsung di atrium Lotte Shopping Avenue, Selasa (12/10/2016), Starbucks mengajak mitra supplier-nya seperti susu Greenfield (PT Austasia Indonesia) dan PT Inti Prima Rasa sebagai pemasok produk bakery ataupun cake di seluruh gerai Starbucks.
Editor: Sigit Kurniawan