Argo AI, perusahaan rintisan penyedia teknologi swakemudi yang didukung oleh Ford dan Volkswagen, telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada 150 karyawannya. Melansir dari The Wall Street Journal, keputusan ini diambil dengan tujuan untuk mengimbangi rencana pertumbuhan yang ditargetkan karena perusahaan telah mempekerjakan terlalu banyak karyawan, lebih dari yang dibutuhkan.
Keputusan PHK ini telah dikonfirmasi oleh perusahaan melalui pernyataan yang disampaikan ke Bloomberg. “Dengan pertumbuhan eksplosif dan kemajuan misi kami untuk menyebarkan kendaraan self-driving, Argo AI terpaksa harus membuat penyesuaian halus untuk rencana bisnis agar tetap berjalan menuju kesuksesan,” pernyataan perusahaan dalam email yang dikutip dari artikel Bloomberg.
Berdasarkan laporan The Wall Street Journal (WSJ), pengurangan karyawan ini berimbas pada 6% dari total 2000 karyawan pada perusahaan teknologi yang berbasis di Pittsburgh tersebut. Kabarnya, PHK tersebut memengaruhi karyawan dari divisi rekrutmen, pekerja media dan komunikasi digital, dan anggota tim operasi.
Pemangkasan tenaga kerja pada Argo AI kembali menjadi bentuk efisiensi yang terpaksa dilakukan oleh sejumlah perusahaan teknologi di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi. Langkah ini dilakukan karena Argo AI terlalu cepat dan bertindak terlalu jauh dalam proses perekrutan sebelumnya. Alhasil, perusahaan memiliki terlalu banyak karyawan padahal padahal mereka masih memiliki banyak pekerja yang mengisi posisi krusial seperti pengelola program teknik, hukum dan teknis, serta operasi armada.
Argo AI didirikan pada tahun 2016 oleh Bryan Salesky, mantan kepala pengembangan perangkat keras untuk kendaraan otonom (AV) Google, dan Peter Rander, yang sebelumnya menjabat sebagai pemimpin teknik untuk cabang swakemudi Uber. Pada tahun 2017, Ford menyuntikkan dana sebesar US$ 1 miliar ke perusahaan, yang kemudian ditindaklanjuti dengan investasi sebesar US$ 2,6 miliar pada tahun 2020 oleh Volkswagen.
Tampaknya, PHK yang dilakukan tidak akan menghalangi pertumbuhan kemitraan atau memperlambat rencana perusahaan untuk mengembangkan layanan komersial di sekitar sistem self driving-nya. Argo AI akan terus mengembangkan kemitraan dengan Lyft dan Ford dalam meluncurkan layanan ride hailing di Miami. Selain itu, Argo AI juga bekerja sama dengan Walmart untuk menyediakan layanan pengiriman tanpa pengemudi di Miami, Austin dan Washington DC sekaligus memperkenalkan layanan berbagi perjalanan otomatis dengan Volkswagen di Jerman pada tahun 2025.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz