Art Jakarta 2023 Hadirkan Karya Unik Seniman Lokal hingga Internasional
Art Jakarta 2023 kembali menyapa pecinta seni dengan kehadiran karya-karya unik dari seniman lokal dan internasional. Gelaran ke-13 ini resmi dibuka pada Jumat, 17 November 2023, dan berlangsung hingga Minggu, 19 November 2023, di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta Pusat.
Tom Tandio, Fair Director Art Jakarta 2023, merasa senang melihat perkembangan pameran ini yang kini menghadirkan beragam seni dari seniman-seniman berbakat dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
“Art Jakarta sekarang telah berkembang dan menghadirkan ragam seni dari seniman-seniman berbakat berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia,” kata Tom seperti dikutip dalam siaran resminya, Sabtu (18/11/2023).
Menurut Tom, tujuan bersama pameran ini adalah membawa lebih banyak karya seni dari seniman berbakat agar dapat dinikmati oleh masyarakat.
BACA JUGA: Buka Pintu Baru dalam Dunia Seni dengan Teknologi AI
Art Jakarta memang menjadi salah satu pameran seni unggulan di Indonesia, dengan fokus khusus pada seni di Asia Tenggara.
“Tak hanya menjadi panggung bagi karya-karya seni unggulan, Art Jakarta juga menjadi forum internasional yang dinamis untuk semua pihak yang terlibat dalam ekosistem seni, mulai dari seniman hingga kolektor dan investor,” ujar Tom.
Bibit.id ikut berkolaborasi dalam pameran seni tahunan ini sekaligus menjadi salah satu sponsor utama, dengan melibatkan seniman lokal asal Bandung Syagini Ratna Wulan.
Tema yang diusung adalah narasi “Stop, Breathe, and Reflect,”. Dari tema tersebut, ajang seni ini menciptakan kolaborasi antara komunitas kesenian dan komunitas investasi. William, PR & Corporate Communication Lead Bibit yakin bahwa keduanya bisa beriringan dan saling memberi manfaat.
BACA JUGA: Beli Seres E1 Bonus Wall Charger Senilai Rp 15 Juta
“Karya yang dipamerkan dari seniman Syagini Ratna Wulan berjudul Lost Verses, Akal Tak Sekali Datang Runding Tak Sekali Tiba. Karya ini mengajak untuk memasuki ruang interpretasi, kesadaran, refleksi, dan imajinasi melalui objek-objek dalam kabinet transparan,” ujar William.
Konfigurasi kabinet-kabinet tersebut membentuk labirin, memberikan pengalaman subjektif bagi setiap penikmat seni. Narasi “Stop, Breathe, and Reflect” yang diusung oleh Bibit terinspirasi dari karya Syagini ini.
“Menyampaikan pesan bahwa hidup seringkali seperti berjalan dalam labirin, di mana setiap pilihan memiliki konsekuensi. Konsekuensi tersebut membawa seseorang pada perjalanan dan pengalaman hidup yang unik,” ujar Syagini.
Menariknya, kolaborasi ini menjadi kali pertama karya Syagini dipamerkan di Indonesia, di mana 90 karya dipilih dari 179 karya untuk dipajang dalam Art Jakarta 2023 karena keterbatasan tempat. Sebuah langkah inovatif yang membawa seni dan investasi bersatu dalam sebuah pengalaman yang mendalam.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz