Startup perikanan dan kelautan Aruna mengumumkan pendanaan seri A senilai US$ 35 juta (sekitar Rp 500 miliar). Pendanaan ini merupakan yang terbesar di Indonesia untuk sektor pertaninan dan perikanan.
Pendanaan ini dipimpin oleh Prosus Ventures dan East Ventures dengan partisipasi SIG serta investor sebelumnya seperti AC Ventures, MDI, Vertex Ventures dan lainnya. Putaran pendanaan kali ini akan dimanfaatkan Aruna untuk meningkatkan ekspansi dan memperkuat infrastruktur rantai pasok.
“Pendanaan ini akan membantu kami dalam meningkatkan jaringan nelayan dan penambak kami di seluruh Indonesia dalam memenuhi tingginya permintaan global. Aruna bercita-cita untuk menjadi solusi yang nyata dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir,” tutur CEO dan Co-Founder Aruna Farid Naufal Aslam.
Aruna juga berencana melayani dan menambah pelanggan new market dengan menambah komoditas baru. Selain itu, startup yang digawangi Farid, Indraka Fadhlillah dan Utari Octavianty tersebut ingin meningkatkan kapabilitas teknologi serta data analitik.
“Kami sangat bangga telah menjadi bagian dari perjalanan Aruna untuk meningkatkan taraf hidup jutaan nelayan di seluruh Indonesia secara signifikan. Sebagai salah satu geografi maritim terbesar di dunia, Aruna melakukan bagian mereka untuk memastikan penangkapan ikan yang berkelanjutan untuk membantu melestarikan ekosistem laut kita untuk generasi mendatang,” pungkas Co-Founder & Managing Partner AC Ventures Michael Soerijadji.
Dengan mengedepankan tema Laut untuk Semua, Aruna berkomitmen untuk meningkatkan taraf hidup nelayan lokal. Selain itu, Aruna juga ingin mendorong praktik perdagangan bertanggung jawab untuk keberlanjutan industri dalam jangka panjang.
Para pendiri Aruna memahami bahwa hingga kini laut telah dieksploitasi secara berlebihan. Hal ini berdampak negatif pada keanekarahaman hayati. Sebab itu, Aruna juga memiliki visi untuk memenuhi permintaan pasar global dengan inovasi teknologi.
Jika pada awalnya industri perikanan memiliki proses yang panjang, teknologi Aruna menjadi solusi serba ada sekaligus menjadi agregator rantai pasok dari hulu ke hilir. Sehingga, proses yang ada bisa terintegrasi dan ringkas bagi para nelayan.